Title: Impostress
Author: MeydaaWK or JustBaekhyun
Cast: Find It By Yourself.
Genre: Sad, Romance
Rating: PG15
Length: Series
Poster: UnniKNA
Author Note:
Annyeong semuanya ^^
Akhirnya Author comeback barengan sama ultahnya abang Epil keke~
Udah lumutan banget ya nih ff gak pernah dilanjut -____-
Udah ah cape cingcongnya, langsung aja ya ^^
DON'T BE SIDERS, PELASEE!!!
Check It Out!
Happy Reading~
__________________
“Kerja bagus, Seo Joo Hyun. Aku minta, hancurkan hubungan
mereka.” Kata seorang yeoja dengan senyum sinis mengembang di bibirnya.
“Tenang saja, Song Qian-ssi. Ini baru permulaan.”
Dua gadis itu
tersenyum denga sinis. Mereka sudah merusak gaun Soojin. Dan mereka masih punya
banyak rencana selain itu.
_________
“Kau terlalu baik,
Soojin-ah.” Ujar Kyuhyun berulang-ulang sambil merengut. “Kalau aku jadi kau,
aku pasti akan menampar gadis itu. Dia pasti sengaja menumpahkan jusnya di
gaunmu,”
“Cho Kyuhyun,” panggil
Sooyoung dengan sopan. “Kita tidak boleh berpikiran negatif pada orang yang
tidak kita kenal. Bisa saja Joohyun itu memang tidak sengaja.”
Kyuhyun menghela
napasnya. Percuma saja berkata buruk di depan anaenya, toh anaenya itu selalu
berpikiran positif. Padahal jelas-jelas Seohyun
berencana membuat gaunnya berantakan.
“Kau masih
memikirkan hal itu?” Tanya Sooyoung sambil mendekatkan dirinya ke arah Kyuhyun,
Kyuhyun masih mengemudi dengan serius. “Kyuhyun-ah... kau tidak boleh bersikap
begini.”
“Arraso. Aku akan
berpikir positif.” Kata Kyuhyun akhirnya. Seharusnya, yang merasa marah itu
Sooyoung—karena dipermalukan di depan banyak orang oleh sekretaris barunya
itu—tapi kenapa justru dia yang marah? Setidaknya, Soojin adalah istrinya.
Kyuhyun membelokkan mobilnya menuju parkiran apartemen
tempatnya selama ini tinggal. Malam sudah larut, tapi Seoul masih ramai saja.
Kyuhyun memarkirkan mobilnya di lantai kedua, lalu membantu Sooyoung turun.
Gaun yang dikenakan Sooyoung masih basah pada bagian dada.
Warna oranye jeruk tampak remang-remang.
Mereka kemudian naik ke lift
yang ada di parkiran dan menuju apartemen mereka.
____________
“Selamat pagi, tuan.” Sambut Seohyun sambil membungkuk
hormat. Dia sengaja datang pagi-pagi supaya dapat melihat wajah Kyuhyun, dan
mungkin—sedikit merusak harinya dengan kedatangan Seohyun.
“Ya.” Sahut Kyuhyun dingin. Dia langsung meletakkan
tumpukkan berkas-berkas super tebal di meja Seohyun. “Kerjakan itu, aku mau itu
selesai dua jam setelah ini.” Ujarnya dengan dingin, tapi sekarang senyum
dingin itu terganti dengan senyum sinis dan alis yang terangkat. Lalu Kyuhyun
segera masuk ke dalam ruangannya sendiri.
“Wah akhirnya kau berangkat juga, Soojin-ah. Kukira kau akan
istirahat selama sehari lebih,” kata Yuri ketika Sooyoung memasuki butik milik
Yuri.
“Aih, sakitku kan tidak separah itu. Lagipula, aku masih
harus mengerjakan dua pesanan dari Nyonya Park itu,” jelas Sooyoung sambil
meletakkan mantelnya di atas meja kerjanya—atau lebih tepatnya—area
mendesainnya. Sooyoung melipat mantelnya dan kembali meletakkannya bersama
dengan tas tangannya. “Apa Nyonya Park orang yang mau mengundur waktu?”
Yuri menggeleng. “Tidak. Aku sudah pernah dimarahinya hanya
karena telat membuatkannya gaun. Padahal, membuat gaun itu perlu waktu dua
minggu. Tapi Nyonya Park hanya memberiku waktu seminggu.” Jelasnya sambil
menghela napas. “Baiklah, Soojin-ah. Kajja bekerjaaa~”
Mereka kemudian masuk ke dalam box kerja mereka masing-masing. Sooyoung mengeluarkan buku
akuntansi miliknya sejak dulu dan meletakkannya
di tengah-tengah meja. Dibukanya satu-persatu halaman, dan berhenti di hasil
desainnya untuk gaun yang pernah dikenakan
Soojin ketika resepsi pernikahan.
Ingatan Sooyoung kembali melayang ketika hari itu dia
menyerahkan hasil desainnya. Soojin memeluknya dengan mata berkaca-kaca dan
mengucapkan terima kasih secara berulang-ulang. Padahal, menurut Sooyoung,
hasil desainnya tidak semenarik itu.
Ah, tentu saja. Soojin adalah kakaknya yang terbaik. Tapi,
dia malah begitu tega merebut kebahagiaannya. Dialah penyebab semuanya.
Sooyoung menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat, memaki
dalam hati. Kenapa pula dia harus teringat tentang penyamarannya sekarang. Dengan kesal, Sooyoung menutup bukunya dan
melemparkannya ke pojok box kerjanya
dan kembali menggoreskan pensil sketsanya di atas kertas putih yang kosong.
Baiklah,
dia bisa melakukan ini. Hanya perlu menggoreskan lekukan, lipatan, dan jadilah
gaun yang bagus.
Tapi tidak. Pikiran Sooyoung terlalu berantakan untuk
menghasilkan goresan menarik tentang sebuah gaun.
“Eomma… Apa yang harus
aku lakukan?! Apa aku harus mengatakan semua kebohonganku selama ini, dan
membiarkan Kyuhyun membenciku? Ataukah aku harus menyimpannya sampai Soojin
Unnie mengakuinya?! Toh, akhirnya tetap sama. Kyuhyun membenciku.”
Tanpa sadar, air mata Sooyoung mengalir. Belakangan ini,
perasaannya benar-benar tidak menentu. Terkadang dia begitu pusing, terkadang
begitu bahagia, dan terkadang merasa bersalah dan sedih seperti sekarang ini.
Sooyoung mengempaskan tubuhnya agar bersandar di kursi buatan Itali itu,
membiarkan kenyamanan menelusup ke pikirannya, dirinya, agar dia bisa kembali
berpikir jernih.
Setelah memejamkan matanya beberapa saat, akhirnya Sooyoung
sudah merasa cukup baikan dan kembali meraih pensilnya dan menggoreskannya ke
atas kertas.
___________
“Apa rencana kita selanjutnya? Menghancurkan hubungan
mereka? Membayar orang untuk mencelakai mereka?” Tanya Seohyun sambil mengetik
berkasnya di komputer. Dia sedang berbicara dengan Victoria.
“Aniya, Seohyun-ah.
Kita harus membiarkan rencana kita mengalir dengan tenang. Biarkan mereka
merasa tenang selama beberapa saat, lalu kita akan datang dan menghancurkan
semuanya! Haha~”
“Baiklah, terserah kau saja.” Kata Seohyun.
“Bagus, beritahu aku jika ada masalah dengan pasangan sialan
itu.”
Klik. Victoria menutup telepon. Seohyun menghela napasnya,
sebenarnya, dia malas membalaskan dendam sepupunya itu kepada Kyuhyun dan
Sooyoung. Karena, tampaknya Sooyoung dan Kyuhyun memang ditakdirkan untuk
bersama. Dan bukannya tidak ada satupun orang yang bisa menghalangi takdir?
Seohyun menaruh ponselnya di sudut meja kerjanya dan kembali
mengetik berkas-berkas yang diserahkan Kyuhyun tadi pagi.
___________
Sooyoung menatap hasil karyanya bangga. Akhirnya, jadi juga
desain gaun gadis sederhananya yang bermodel kalem. Mungkin gaun ini cocok
untuknya sendiri. Sooyoung meregangkan otot-ototnya yang kaku, lalu bangkit
untuk mengambil minuman.
“Kau sudah selesai mendesain, Soojin-ssi?” Tanya Yuri sambil
mengutak-atik laptop di hadapannya.
“Boleh kulihat?” Tanyanya lagi sesudah melihat Sooyoung mengangguk.
“Ne, chamkamman.” Ujar Sooyoung sambil berjalan menuju box kerjanya. Setelahnya, dia menyambar
kertas putih yang menggambarkan sebuah gaun ke arah Yuri. “Sebenarnya, gaun ini
sangat sederhana. Aku membuatnya untukku sendiri kok, kalau-kalau ini tidak
pantas di pajang di butik.”
Yuri mengamati gaun itu sebentar. “Waah, gaun ini sangat
unik! Sepertinya, aku akan membuat pesta untuk launching-nya gaun-gaun buatanmu!”
“Itu terlalu berlebihan, Yuri-ssi. Tidak usah, itu
menghabiskan waktu dan biaya.”
“Tapi aku yakin sekali akan banyak peminatnya jika aku
mengadakan pesta,”
Sekali lagi, Sooyoung menggeleng.
______________
Sooyoung menyiram wajahnya yang kotor menggunakan air panas
yang mengucur dari shower di atasnya.
Beberapa kali dia menghela napasnya. Pusing, kepalanya benar-benar pusing dan
itu menyakitkan. Berbuat bohong terkadang menyerap energi yang besar.
Mata Sooyoung terpejam beberapa saat, sebelum akhirnya
terbuka kembali. Dia akan mengakui semuanya sekarang. Entahlah, dia tidak tahu
dimana Soojin sekarang. Tapi yang pasti, dia akan mengakuinya kepada Kyuhyun.
Ya. Dia harus mengakuinya.
Air mata Sooyoung mengalir ketika membayangkan dirinya hidup
tanpa Kyuhyun dan Yuri. Mungkin hidupnya akan terasa sangat kosong dan sepi
sekali. terlebih, dia mungkin tidak akan dipedulikan oleh Kyuhyun lagi. Tidak,
ketika dia sudah mengakui semuanya.
Tuhan, bolehkah dia menjadi Soojin?
Suara ketukan di pintu membuat Sooyoung kembali ke tanah,
melupakan lamunannya. Mungkin Kyuhyun merasa aneh karena dia sudah ada di dalam
kamar mandi sejak lama.
“Soojin-ah, gwenchana? Apa kau merasa sakit lagi?”
Saat kau mengakuinya, kau tidak akan pernah mendengar ini
lagi. Batin Sooyoung dengan sedih. Dia menggigit bibirnya agar air matanya
tidak mengalir, tapi toh semuanya gagal. Dia tetap menangis-tanpa-suara.
“G-gwenchana, Kyuhyun-ah. Kau istirahat saja, aku sedang
senang bermain air.” Jawab Sooyoung berbohong, suaranya terdengar bergetar dan
hilang ditelan air mata. Tapi setidaknya dia sudah menjawab pertanyaan Kyuhyun
dan tidak membuat namja itu curiga. Pasti Kyuhyun mengerti betapa buruknya
hari-hari membosankan seperti sekarang. Jadi, pasti namja itu akan
membiarkannya sendirian.
“Baiklah, tapi—berjanjilah padaku, jangan pingsan, oke?”
Kali ini Kyuhyun bertanya sambil terkekeh.
“Arraso!” Seru Sooyoung lalu ikut terkikik. Mulai sekarang,
dia akan menikmati detik-detik kebersamaannya dengan Kyuhyun. Karena mungkin
besok, atau besoknya lagi, dia tidak akan menempati posisi Soojin lagi. Dia
akan kembali menjadi seorang gadis yang tidak dikenal, dan selalu
dibanding-bandingkan dengan kakaknya yang sempurna.
Terdengar suara langkah kaki menjauh, Sooyoung mendesah
lega. Dimatikannya shower yang masih
menyala, lalu dia berjalan menghampiri jubah mandinya yang tebal, segera di
pakainya lalu dia meraih ponselnya yang dia letakkan di atas kotak P3K yang ada
di kamar mandi. Memang aneh karena P3K diletakkan disana, tapi pada saat
seperti ini, itu lumayan menguntungkan.
Sooyoung mencari kontak Soojin yang kemarin menghubunginya.
Setelah mendapatkannya, Sooyoung meng-klik tombol ‘call’. Dan sedetik kemudian, terdengar nada sambung.
Nada sambung berakhir, digantikan oleh suara merdu Soojin.
“Sooyoung-ah?! Kau akhirnya meneleponku!” Seru Soojin dari
sana.
Entah kenapa, Sooyoung merasa sedikit kecewa, seharusnya
Soojin tidak usah mengangkatnya dan membiarkannya bersama Kyuhyun lebih lama,
tapi sepertinya itu tidak mungkin.
“Ya, Unnie. Mianhae, selama ini aku membuatmu khawatir. Kau
tenang saja, keadaan disini baik-baik saja. Dengar, aku ingin kau mengakui
segalanya. Kau harus kembali kesini, Unnie.” Pada akhir kalimat, Sooyoung
merasa suaranya bergetar.
“…”
“Unnie, dengar aku. Semuanya akan baik-baik saja, kembali
seperti semula, jika kita sudah mengakuinya. Mungkin Kyuhyun memang akan
membenci kita, tapi sepertinya dia menyukai Unnie.” Air mata mengalir dari pelupuk
matanya.
“Baiklah, secepatnya, aku akan mengakui segalanya. Tapi
Sooyoung-ah, apa kau sudah siap dengan segala konsekuensinya?”
“Aku sudah siap. Bahkan ketika Unnie baru menikah.”
“Gomawo, Sooyoung-ah. Aku pasti akan segera menemuimu.”
Klik. Telepon terputus.
Sooyoung jatuh terduduk, ini saatnya. Ini saatnya dia pergi
menjauh dari kehidupan Kyuhyun dan Soojin. Dia pasti bisa melakukannya. Sama
seperti dulu, ketika dia masih sendirian. Ketika dia belum terlibat dengan
pernikahan kakaknya.
Sayangnya, dia terlanjur menyukai Kyuhyun.
Itulah satu-satunya hal yang memberatkan langkahnya.
___________
Kyuhyun menatap masakan Sooyoung di hadapannya. Masih
hangat, tapi kemana pembuatnya? Matanya bergerak memutar, berusaha melihat
kertas pesan atau apa yang bisa membuatnya tahu kemana anaenya itu. Tidak ada,
yang ada hanya baki itu dan seluruh ruangan yang sepi dan kosong.
Tiba-tiba, seperti ada yang menghantam hati Kyuhyun. Kyuhyun
tidak tahu apa maksudnya, yang dia tahu, tiba-tiba dia merasa dadanya sesak dan
sakit. Seakan-akan sebuah firasat datang dan ingin memberitahunya sesuatu.
Suatu saat,
tempat ini akan seperti ini…
Kyuhyun kembali tersentak mendengar suara hatinya ini. Ada
apa? Kenapa tempat ini—apartemennya—akan seperti ini? Apa yang akan terjadi?!
Kyuhyun menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan pikiran
buruknya. Mungkin itu hanya khayalannya saja.
Setelah pikiran-pikiran itu menghilang dari pikirannya,
Kyuhyun memutuskan makan saja. Pasti enak menikmati masakan anaenya sendiri.
Kyuhyun merasa beruntung sekali, pertama, dia memiliki seorang anae yang begitu
sempurna—bisa menjadi wanita karir, tapi juga bisa menjadi ibu rumah tangga
yang baik; kedua, Soojin sangat pengertian dan sopan terhadap orang, bahkan
termasuk orang yang bermaksud jahat kepadanya seperti Seohyun; Soojin tidak
pernah mengeluh, bahkan gadis itu bisa melakukan banyak hal sepulangnya kerja.
Seperti membersihkan apartemen, merapikan kamar, memasak, mencuci baju,
menyeterikanya, mengkanji tuxedo-tuxedo Kyuhyun; bla blah blah. Rasanya,
Kyuhyun merasa sangat beruntung bisa memiliki anae seperti Sooyoung.
Kyuhyun meraih mangkuk yang sudah disiapkan oleh Sooyoung
dan sendoknya, serta sumpit. Diambilnya sup kimchi dan sayuran-sayuran yang
telah dicampur dengan sambal merah, lalu memasukannya ke dalam mulut.
Tidak pernah dia makan sesuatu yang tidak sehat dan tidak
enak sesudah menikah dengan Soojin.
Di samping mangkuk berisi sup, ada dua buah gelas yang
berisi susu panas dan air putih. Sooyoung benar-benar perhatian.
Entah kenapa, Kyuhyun tiba-tiba tersenyum dan merasakan
pipinya panas. Ada apa dengannya!? Benarkah dia memang sudah menyukai Soojin,
bahkan ketika pertama kali mereka bertemu? Tidak, rasa-rasanya perasaan itu
baru muncul ketika Soojin tinggal bersamanya.
itu artinya, yang dicintai Kyuhyun bukan Soojin, melainkan
Sooyoung…
____________
Sooyoung merapatkan mantelnya, menunggu kedatangan Soojin.
Dia sudah siap. Sangat siap bahkan. Dia akan mulai menerima kenyataan dan
memberitahu kebahagiaan Kyuhyun yang sesungguhnya. Meski itu bukan dirinya.
Gwenchana, Sooyoung-ah, bisiknya pada dirinya sendiri, yang
terpenting adalah seseorang yang kau sayangi dan kau cintai bahagia. Itu yang
terpenting.
Sooyoung kembali menyesap cappuccino di hadapannya. Hangat, tubuhnya mulai menghangat. Suara
kelentingan pintu membuatnya menoleh, dia sedang duduk di Starbuck sambil menunggu
kedatangan Soojin.
Itu dia, Soojin sudah datang. Kakaknya itu tidak berubah
sedikitpun, wajahnya masih tetap sama dan selera berpakaiannya pun masih sama.
“Annyeong, Sooyoung-ah~” sapa kakaknya itu sambil duduk di
kursi depan Sooyoung. “Sudah menunggu lama? Mianhae, aku harus berusaha keluar
dari rumah dulu.”
Sooyoung tampak kaget. “Apa?! Jadi Unnie tinggal serumah
bersama mantan Unnie itu?” Serunya tak percaya.
“Uh-mm.. yeah… Kami memang tinggal bersama,”
“Unnie?! Apa Unnie gila?! Unnie sudah punya Kyuhyun, apa itu
kurang?!” Seru Sooyoung dengan shock.
Dia benar-benar tidak menyangka kakaknya bisa sejahat dan seegois ini.
“Choi Sooyoung! Aku sama sekali tidak menyukai Kyuhyun!
Bahkan kami baru saling kenal selama dua minggu sebelum pernikahan! Apa mungkin
aku bisa menyukai—tergila-gila—pada Kyuhyun hanya dalam waktu itu?!”
Sooyoung memegang erat tas jinjingnya. “Unnie benar-benar
yeoja jahat! Itu sama saja dengan Unnie berselingkuh!”
“Hei, Choi Sooyoung, aku ini kakakmu, Choi Soojin! Dan—well—siapa yang menjadi anae Kyuhyun?!
Aku, kan? Kenapa kau yang—”
“CHoi Sooyoung!?” Seru seorang yeoja yang tiba-tiba berada
di depan Sooyoung dan Soojin. “Apa yang sebenarnya kalian bicarakan?!”
“Kwon Yuri?” Seru Sooyoung terbata, matanya mendelik dengan
ekspresi kaget yang amat sangat.
“Ya, aku. Sekarang, tell
me, sebenarnya apa yang kalian lakukan? Bertukar tempat?!”
Serangan telak.
Sooyoung hanya sanggup menunduk. Rasanya menakutkan, bahkan
untuk menatap mata Yuri yang biasanya ceria. Bibirnya terkatup rapat.
“Ayo, katakan sekali lagi!”
“Baiklah, kami memang bertukar tempat.” Kata Soojin berusaha
tenang. “Aku tidak menyukai Kyuhyun. Dan aku masih sangat menyukai kekasihku,”
“Dan akhirnya kau menyuruh adikmu ini untuk menggantikanmu
selama beberapa saat, sementara kau bersama kekasihmu itu? Kalian ini
benar-benar menggelikan! Pantas saja aku merasa ada yang tidak benar disini.”
“Dengarkan aku dulu, Kwon Yuri. Aku bisa menjelaskan
semuanya.” Kata Sooyoung kali ini diberanikannya dirinya untuk menatap Yuri
yang meledak-ledak. “Aku yang seharusnya kau salahkan sejak awal. Jika aku
tidak menyanggupi perjanjian itu, kejadiannya tidak akan seperti ini.” Air mata
Sooyoung mengalir. “Dan aku melakukan kesalahan terbesarku. Aku menyukai
seseorang yang sekarang menjadi kakak iparku sendiri. Sehingga rasanya berat
mengakui semuanya seorang diri di depan kalian semua.”
Soojin dan Yuri sama-sama tampak kagetnya. Mereka berdua
menutup mulutnya dengan tangan.
“… dan itu adalah akhir dari semuanya. Soojin Unnie, aku
yang akan menjelaskan semuanya pada Kyuhyun, kalian berdua diam saja. Biar aku
yang memberitahukannya. Semoga kalian bersenang-senang.” Lanjut Sooyoung, lalu
langsung bangkit dari kursinya dan bersiap berjalan menuju halte.
__________
“Soojin-ah, kau kemana saja?” Tanya Kyuhyun ketika mendengar
lantai apartemen mereka berderak dan melihat Sooyoung tengah berdiri dengan
muka sembap. “Apa yang—“
“Aku bukan Choi Soojin!” Tangis Sooyoung pecah. “Aku bukan
Choi Soojin! Dengar, aku bukan Choi Soojin—anaemu itu! Aku adalah Choi
Sooyoung! Aku adik dari anaemu sendiri!”
Kyuhyun tampak shock dan
kaget dengan ucapan serta tangisan Sooyoung yang tiba-tiba. Apa maksud
semuanya? Apakah ini lelucon April Mop? Ataukah ini memang kenyataan?
“K-kau…”
“Ya! Aku bukan anae aslimu! Aku Choi Sooyoung! Selama ini,
aku dan kakakku bertukar tempat, dan tidak ada seorang pun yang mengetahuinya.
Dan sekarang, aku mengatakan yang sejujurnya. Aku bukan Choi Soojin! Dan aku
menyukaimu!”
BRAK.
Pintu apartemen mereka tertutup dengan keras dan sejenak,
ruangan yang kemarin dipenuhi canda tawa itu senyap.
Lengang.
Kyuhyun masih mematung sambil memandangi pintu yang diam tak
bergerak, berusaha mencerna semuanya. Jadi, selama ini dia tinggal bersama adik
dari anaenya? Jadi yang selama ini memilihkan baju, memasakkannya adalah adik
dari seorang ANAEnya?!
Kyuhyun hanya bisa mematung. Tak dapat berkata.
T B C
Hehe, gimana readers? Jelek ya? Mian -___-
Jangan lupa comment ya, Annyeong ^^
Waaah ddaebak thor
BalasHapusLanjutt yaa scptnya
Penasaran:"
Bagus :) next partnya jangan lama-lama yaa :)
BalasHapusakhirnya sooyoung ksh tau kebenarannya?! kasian soo yg tersakiti hatinya TT__TT soojin emg terlalu!!! semoga kyu lbh milih soo drpd soojin
BalasHapushuaaaaaa,semoga kyuppa gak benci soo eonn
BalasHapusaaaa,kyuyoung fighting
next part d tnggu :)
GYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA....suka banget sumpah suka banget disini klimaxnyaa....nextnya semoga menyenangkan,kalaupun hrs galau tp endingnya harus happy:33 fighting thorr
BalasHapusmereka sudah ngaku in ...
BalasHapusdan kyuhyun syokkk ... gmna pdahal kyu n sooyoung sama" suka tpi ???
ditunggu klnjutannya
aigoo soo eonni sudah ngasi tau ke kyu, bagaimana nih si kyunya?
BalasHapusditunggu part selanjutnya ^^
nah... mlai kbongkar tu....
BalasHapusyeay terbongkar sudah
BalasHapusakhirnya terbongkar semua..
BalasHapussemoga kyu oppa gk benci sama soo unnie
keren thor....
BalasHapusfeelnya dapet bgt, daebak... !!
shock banget
BalasHapus