Title: Impostress
Cast:
-Choi Sooyoung
-Cho Kyuhyun
Other Cast:
-Choi’s Family
-Cho’s Family
Genre: Romance, Sad
Rating: PG15
Length: Series
Author Note:
Annyeong yeoreubeun~ ^^
Apakah saya comeback lama?
*iyabanget-__-
Aduh, mian ya. Sebenarnya nih ff
udah jadi sekitar empat hari yang lalu, tp komputer Author rusak
*poorAuthor
Karena file-nya aja kesimpen di
kompi, jadi Author gak bisa nge-post. Dan akhirnya jejengneneng...
akhirnya di post juga ^^
Langsung aja deh ya. Jangan lupa
Komen oke?
Ghamsahamnida~
Check It out!
Happy Reading~
___________________
Chapter 9~
“Sooyoung-ah?
Kenapa kau malah melamun begitu? Ada yang salah? Memangnya kau mau
kemana? Kenapa tiba-tiba menggunakan gaun dan bandana begitu? Hei,
bahkan itu terlihat lucu untukmu. Dan—high
heels? Kau memakai
high heels di
rumah? Sooyoung-ah? Apakah kau sakit?!”
BRAK.
Pintu itu tertutup seketika.
Chapter 10~
Author POV
“Sooyoung-ah!? Buka pintunya!”
Seru Kyuhyun sambil menggedor-gedor pintu kayu di depannya yang kini
tertutup rapat.
Pintu itu tetap bergeming. Dengan
kesal Kyuhyun mengumpulkan kekuatannya.
“Sooyoung-ah, jika kau tidak
segera membuka pintu, aku akan mendobraknya!” Ancam Kyuhyun sambil
menyiapkan kuda-kudanya.
“Ga!” Seru Sooyoung dari dalam
dengan keras. “Kau itu menyebalkan! Ga!”
“Wae? Kenapa aku menyebalkan!?”
Tanya Kyuyun bingung. Dia kembali menatap heran pintu itu dan
memikirkan kesalahannya. Oh ya, kapan dia bisa mengerti perempuan
jika semua wanita serumit ini!?
Kyuhyun menyerah dan berjalan menuju
mobilnya, dia duduk di depan setir dan memutuskan menelepon
Noona-nya. Noonanya juga wanita, pasti dia tahu dimana letak
kesalahan Kyuhyun.
“Annyeong, Noona.”
“Wae,
Kyu-ya? Ada masalah apa?”
Kyuhyun yakin sekali Noona-nya itu
baru bangun tidur. Dan dia mulai meragukan bahwa Noona-nya bisa
menjawab pertanyaan Kyuhyun.
“Noona-ya,
begini. Aku datang ke rumah Sooyoung. Dan dia tiba-tiba memakai gaun
dan high heels dan
bandana. Memangnya kami mau kemana? Lalu aku mengejeknya dan dia
sekarang mengusirku.”
“Hoaahhmm…
Memangnya sekarang kau memakai pakaian apa?”
“Kaus dan jins.”
“Nah,
itulah kesalahanmu. Seharusnya kau memakai kemeja, atau jas atau
pakaian formal lainnya. Apa kau mengomentari penampilan Sooyoung?”
“Ya.”
“Kalau
begitu, kau punya masalah besar, Kyu.”
Sekali lagi, Ahra menguap. “Yang
harus kau lakukan sekarang adalah pulang dan mengganti kausmu dengan
pakaian formal dan meminta maaf padanya karena menyepelekan hari
penting ini.”
“Oke, gomawo Noona.”
“Ne,
good luck!”
Tut tut. telepon terputus. Kyuhyun
menyalakan gas mobilnya dan membelok dari pelataran rumah Sooyoung
yang sepi.
Sementara sepasang mata yang sedari
tadi menatapnya, menunjukkan sorot kecewa.
_____________
Sooyoung
terpaksa mengganti gaunnya dengan pakaian sehari-harinya yang sama
sekali tidak mewah dan duduk di depan komputernya. Mungkin online
adalah hal baik
ketika mood-nya
sangat tidak bagus seperti ini.
Selama dua detik, Sooyoung hanya
berdiam diri menatap pantulan wajahnya di layar monitor yang gelap
dan masih dalam modus mati. Wajahnya terlihat menyedihkan. Dia
benar-benar kecewa kepada dirinya sendiri, sekaligus kecewa kepada
Kyuhyun. Kenapa namja itu tidak memperjuangkan cintanya dan malah
berbalik pulang? Kenapa ia juga memaksa Kyuhyun bersikap formal?!
Ah, sudahlah. Yang lalu biarlah yang
lalu, seumpama memang dia tidak ditakdirkan bersama Kyuhyun, dengan
perlakuan apapun dan usaha apapun, toh dia memang tidak berjodoh.
Jadi, biarkan saja Tuhan yang mengatur semuanya. Setidaknya, dia
sudah berusaha agar bahagia. Dan jika itu tidak terjadi, maka,
biarlah.
Sooyoung tersentak ketika mendengar
suara gitar dan suara berat yang sedang menyanyikan sebuah lagu.
Sooyoung mengalihkan pandangannya dari layar monitor ke arah jendela
rumahnya yang terbuka lebar. Cepat-cepat dia beranjak—berusaha
meyakinkan dirinya sendiri seseorang yang sedang menyanyi itu bukan
psikopat atau orang jahat—menghampiri jendela dan menatap ke luar.
Dia
mendapati ada namja yang memakai kemeja formal dan celana bahan
hitam, sedang duduk di kap mobil dan memainkan gitar serta menyanyi.
Berulang kali Sooyoung berusaha meyakinkan matanya bahwa orang itu
memang Kyuhyun.
Dengan cepat jendela itu terbuka
lebar, Sooyoung memandang ke arah mobil itu. Sementara suara Kyuhyun
masih tetap mengalun.
You’re My Girl.
Just Mine.
You can’t leave me again.
Because you,
are mine…
Lagu itu berakhir, Kyuhyun mendongak
dan mendapati bahwa Sooyoung memandanginya dengan mata berkaca-kaca.
“Would
you marry me?” Tanya
Kyuhyun ketika dia sudah sampai di depan Sooyoung dan memegangi
tangan gadis itu.
Sooyoung yakin sekali wajahnya
terlihat sangat merah, dan dia merasa rasa bahagia sekaligus malu
membuncah di dadanya. Dia tidak pernah menyangka Kyuhyun akan berbuat
hal yang sangat romantis seperti ini. Lihat saja tadi ketika datang
ke rumahnya, namja itu bahkan hanya mengenakan kaus! Tapi sekarang
penampilannya berubah menjadi seperti seorang pangeran dalam cerita
kerajaan-kerajaan seperti yang pernah dibaca Sooyoung ketika kecil
dulu. Sooyoung mengangguk dengan bibir bergetar, dan dia merasa air
mata menetes membasahi wajahnya.
“Ghamsahamnida,”
bisik Kyuhyun sambil bangkit dan menyodorkan sebuah kotak cincin yang
telah dibuka dan menyodorkannya kepada Sooyoung. Di dalam kotak itu
terdapat sebuah cincin manis bermata cukup besar yang sangat manis.
Di lingkar cincinnya, ada sebuah ukiran bertuliskan SK. Sooyoung
Kyuhyun.
Sooyoung menerimanya dengan air mata
mengalir semakin deras. Diraihnya cincin itu dan menatap Kyuhyun.
Namja itu membuka lengannya dan memeluk Sooyoung. Mereka berpelukan,
dibatasi oleh tembok di bawah jendela yang terbuka lebar itu.
__________________
“Bagaimana? Apa aku terlihat
semakin cantik?” Tanya Sooyoung sambil berputar-putar di depan
Kyuhyun dengan semangat. Dia mengenakan gaun pernikahan rancangannya
sendiri. Gaun itu bewarna putih dengan kerutan dan lekukan yang
terlihat jelas tanpa terlihat berlebihan. Gaun itu memiliki lengan
pendek, tujuh senti di atas siku. Pada bagian pinggang terdapat
sebuah lekukan manis dari pita berkerut bewarna hijau. Di bagian
dada, terdapat bros batu besar bewarna hijau muda yang sangat bening.
Gaun putih itu memang dicampur dengan warna hijau muda.
“Ya, sangat sangat sangat cantik.”
Komentar Kyuhyun sambil tersenyum kepada yeoja itu. “Kau sangat
cantik, sekarang ayo lepas gaunmu dan berbelanja!”
“Wah wah, tumben kau perhatian.”
Ejek Sooyoung sambil berusaha melepas mahkota mungil yang ada di
kepalanya, yang didesain menempel pada tudungnya. Lalu Sooyoung
melangkah menuju ke kamarnya kembali untuk mengganti pakaian.
Gadis itu kembali dengan celana jins
dan pakaian biasa yang cocok di tubuhnya yang tinggi langsing.
Rambutnya yang tadi tregerai, dikuncir dengan sembarangan.
“Kajja, kita mau berbelanja
dimana?”
“Mm, bagaimana jika mal saja?”
“Aissh, disana pasti biasa-biasa
saja. Bagaimana kalau kita pergi ke butik?”
Kyuhyun mengiyakan saja dan
mengikuti langkah Sooyoung keluar dari rumah gadis itu. Sooyoung
menolak diajak pulang kembali ke rumah keluarga Choi dan memaksa
tinggal sendirian di rumahnya selama ini.
Keduanya
telah duduk di dalam mobil,Kyuhyun mengeluarkan mobilnya itu dari
pelataran parkir rumah Sooyoung yang tidak begitu luas dan mulai
menjalankannya di atas jalan beraspal yang dingin. Dengan seenaknya
Sooyoung menjulurkan jemarinya dan menyetel radio
tape dalam mobil itu.
“Jangan
lagu itu!” Seru Kyuhyun ketika Sooyoung berhenti mencari channel
dan radio itu menyetel lagu mellow
dari penyanyi solo
yeoja.
“Wae? Lagu ini manis.”
“Tidak tidak, liriknya begitu
sedih. Ganti saja. Memangnya kita sedang bersedih?”
“Ah
terserah kau lah.” Sooyoung setuju dan mulai memutar-mutar tube
radio mencari siaran
yang pas. Karena tidak menemukan lagu yang cocok, Sooyoung akhirnya
berhenti mencari dan menghela napas dengan kesal. “Tidak ada yang
cocok!” Serunya dengan kesal dan mengerutkan bibirnya.
Kyuhyun
tersenyum tipis dan membuka laci dasbor, mengeluarkan sebuah i-Pod
dan headset
bewarna putih. Dia meng-klik tombol turun di i-Pod itu. Setelah
menemukan lagu yang cocok, namja itu memasang headset
dan menempelkan
headset bagian
kiri ke telinganya sendiri, dan memasangkan yang satunya ke telinga
Sooyoung.
Lagu itu mengalun di telinga
masing-masing dengan perlahan. Sooyoung seolah terhipnotis dengan hal
romantis—yang sangat jarang—yang baru saja dilakukan oleh
Kyuhyun.
Mereka berdiam diri sambil
menghayati lagu yang disetel Kyuhyun dari i-Pod mungil itu. Sooyoung
memandangi Kyuhyun yang tengah berkonsentrasi menyetir. Sooyoung lalu
tersenyum tipis dan memutuskan untuk mencium pipi namja itu…
___________
Sooyoung
berkacak pinggang dengan kesal ketika menyadari bahwa Kyuhyun
tertidur sementara ia bolak-balik menuju kamar pas untuk mencari gaun
manis yang cocok untuknya. Dan parahnya lagi, sejak tadi Sooyoung
menanyakan pendapat namja itu, yang hanya dibalas oleh dengkuran.
“YA!
Kyuhyun-ah!” Seru Sooyoung dengan kesal, melupakan manners
wajib ketika sedang
bersama Kyuhyun, memanggilnya Oppa. “AYO CEPAT BANGUN!”
Kyuhyun berusaha keras membuka
matanya yang berat dan tersenyum sekilas kepada Sooyoung ketika
matanya kembali meredup kembali.
“Cepat bangun!! Kau menyebalkan!”
Bentak Sooyoung dengan keras sambil menghentakkan kaki di lantai yang
dingin. Beberapa orang menatap ke arahnya, tapi Sooyoung sudah
terlalu marah—bahkan untuk merasa malu. Ketika sampai bentakan yang
terakhir Kyuhyun belumjuga bangun, Sooyoung menghentakkan kaki
menjauh dari mal itu, meninggalkan Kyuhyun.
___________
Beberapa menit kemudian, Kyuhyun
merasa bahunya ditepuk seseorang dengan pelan. Dia membuka mata dan
mendapati sudah ada seorang namja dan yeoja di hadapannya. Dia
menegakkan dirinya dan menatap ke sekeliling, berusaha menemukan
yeoja yang mengajaknya pergi kesini.
“Kau mencari yeoja yang
bersamamu?” Tanya namja itu sambil tersenyum ramah. Kyuhyun
mengangguk, dan namja itu melanjutkan ucapannya. “Dia sudah pergi
sekitar lima menit yang lalu.”
Kyuhyun terpana. Rasanya dia baru
saja meletakkan kepalanya di atas meja kosong. Tapi sekarang dia
sudah ditinggalkan.
“Well,
itu adalah hal yang paling menyebalkan, menurutku. Kalau aku jadi
yeojamu itu, aku mungkin sudah memutuskanmu sejak dulu. Biarpun aku
sangat mencintaimu,” ujar yeoja di sampingnya sadis. “Sana, pergi
dan kejar gadis itu.”
“Ghamsahamnida.” Ujar Kyuhyun
cepat-cepat, lalu bergegas bangkit dan berlari menuju pintu mal. Dia
benar-benar kelelahan. Kyuhyun sengaja mengerjakan pekerjaannya
cepat-cepat supaya bisa belanja perlengkapan pernikahan—dan mungkin
bermesraan—bersama Sooyoung. Tapi kenyataannya dia malah terlalu
lelah dan bosan mendapat pertanyaan seperti “Apakah gaun ini
bagus?” atau “Apakah aku terlihat cantik memakai ini?” atau
“Bagaimana menurutmu? Bagus dan cantik kan? Harganya juga murah!
Kau setuju aku membeli ini?” dari Sooyoung. Dan—mungkin—artinya
dia juga salah. Salahnya karena tertidur dan membuat yeojanya kesal.
Kyuhyun
mengeluarkan ponselnya dari saku jasnya—lihat, dia masih mengenakan
pakaian kerjanya yang super-duper formal dan panas. Dia mencari
kontak nomor Sooyoung dan mengklik tombol panggil. Tidak aktif. Pasti
gadis itu me-non-aktifkan ponselnya. Dengan kesal Kyuhyun memukul
setirnya, tahu bahwa Sooyoung bisa sangat kekanakan dan egois—meski
sifat baiknya lebih dominan—ketika sedang marah seperti ini…
“Omo, Kyuhyun-ah. Jika kau
melakukan kesalahan lagi, maka Sooyoung berhak untuk membatalkan
pernikahan kalian!” Cetus Ahra ketika Kyuhyun menceritakan tentang
hubungannya yang tidak baik kepadanya. “Dengar, kurasa mungkin kau
harus mengambil cuti. Aku yakin sekretarismu itu bisa membereskan
semuanya. Atau kau bisa meminta Nyonya Hwang yang pintar dan baik
untuk menggantikanmu sejenak, sebelum kau menikah.”
“Noona, itu tidak mungkin.”
Kyuhyun mendesah keras-keras dengan putus asa. “Appa bisa
membunuhku jika tahu pekerjaanku rusak!”
“Well,
kau lebih memilih batal-menikah atau dimarahi Appa?!”
Kyuhyun
mengedikkan bahu. Dia benar-benar bingung sekarang. Dulu, dia bisa
dengan mudahnya menjalani pernikahan dengan Soojin, bahkan sangat
lancar. Dan sekarang? Tiba-tiba semuanya terasa sulit dan rumit
untuknya. Apa jangan-jangan Sooyoung memang bukan takdirnya?! Tapi
mengingat perasaannya, rasanya itu tidak mungkin. Well,
itu mungkin terjadi jika Sooyoung memang tidak punya rasa sedikitpun
padanya. Tapi
kenyataannya, Sooyoung menerimanya. Dan itu sudah cukup untuk
memperlihatkan rasa itu.
“Sekarang, dengarkan aku.” Tutur
Ahra sambil menghela napas. “Kau harus membicarakan hubungan
kalian—secara serius—dengan Sooyoung. Mungkin Sooyoung adalah
orang yang perfeksionis, yang menginginkan segalanya berjalan lancar
dan terencana. Sementara kau—” Ahra menunjuknya dengan telunjuk.
“Adalah orang yang tidak terencana sama sekali. Yang sulit itu
bukan Sooyoung, tapi justru dirimu sendiri Kyuhyun-ah.”
“Aku?! Aku sulit?!”
“Ya.
Namja memang sangat susah untuk dipahami. Bahkan mungkin lebih susah
ketimbang yeoja seperti Sooyoung. Dia praktis, Kyu. Kau saja yang
tidak bisa mengalihkan pandanganmu ke pekerjaanmu. Coba kau renungkan
ini baik-baik. Kau bangun pagi-pagi, sama sekali tidak mengirimkan
SMS atau telepon—hanya untuk menanyakan kabar atau berbasa-basi
romantis—dan langsung berangkat kerja. Disana, ponselmu dalam
keadaan mati. Itu hal yang buruk. Kau tahu, yeoja itu memerlukan
namjanya
setiap waktu. Lalu tiba-tiba kau mengajaknya kencan, dengan wajah
yang kelelahan dan keruh. Melihat tatanan wajahmu dan pakaianmu saja,
mungkin Sooyoung sudah bosan. Dan bisa dipastikan, kencan kalian
hanya akan berada di ambang kehancuran.”
“Dan lagi,” Ahra kembali
berbicara ketika Kyuhyun hendak membuka mulut. “Sikapmu yang
keterlaluan—seperti tidur ketika berbelanja, datang terlambat
dengan alasan pekerjaan, bla bla bla—bisa membuatnya berpikir
ulang, apakah harus membuat pernikahan denganmu, ataukah
membatalkannya. Kau tahu, biasanya yeoja yang akan menikah lebih
rumit ketimbang ini.”
Kyuhyun mengerutkan kening. Tidak
bisa membayangkan ada yeoja yang lebih sulit ketimbang Sooyoung,
meski memang ada di luar sana.
“Biasanya, yeoja yang akan menikah
menjadi paranoid. Ketakutan yang tidak beralasan, seperti berpikir
calon pengantinnya akan mati, atau selingkuh, atau merasa bosan
kepadanya. Rasa takut itu bisa menghasilkan kepribadian protektif
yang tidak menyenangkan. Dan…,” Ahra berdeham. “Yeoja itu bisa
meneleponmu setiap lima detik sekali untuk hal yang tidak penting.”
“Itu mengerikan.”
“Memang. Tapi hal itu tidak bisa
dihindari—bisa sih, tapi mungkin sulit.”
“Jadi,
aku paham sekarang. Okay,
apa Noona bisa meminta Nyonya Hwang menggantikanku? Aku akan mengajak
Sooyoung berjalan-jalan.”
“Bagus.
Akan kulakukan! Sana, cari tempat yang menarik, beli tiketnya dan
gooo!”
Kyuhyun mengangguk, senyum misterius
bertengger di bibirnya.
“Aku tidak akan membeli tiket,”
katanya dengan tenang. “Tapi mungkin rencana ini akan membuat Eomma
dan Appa menggerutu.”
“Yaah, kuharap rencanamu tidak
seburuk yang kupikirkan.”
_____________
“Argh.. Ttollongg!” Jerit
Sooyoung ketika sebuah sapu tangan mengandung bius membekap mulutnya,
membuat kesadarannya perlahan menghilang. Lalu, pemilik tangan itu
menggendong gadis itu keluar dari rumahnya, sambil berusaha mengunci
pintu.
Setelah meletakkan Sooyoung di dalam
mobil, orang itu tersenyum dan mengunci pintu, lalu segera
menjalankan mobilnya…
__________
Sooyoung terbangun ketika sinar
matahari yang terang dan panas membelai wajahnya. Dia membuka mata
dan terpana ketika melihat dirinya sendiri.
Dia…
Memakai
gaun pernikahannya, dengan tudung kepala yang sudah dipasang dengan
sangat rapid an hati-hati di atas kepalanya, dan make-up
putih segar sudah
menghiasi wajahnya.
Dengan mata membulat dan bibir
menganga, Sooyoung bangkit berdiri dan mendapati bahwa dia berada di
ruang rias.
“Kau sudah bangun, Soo?” Tanya
Soojin—yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan itu. “Kau tidur
sangat lama.”
“Hari ini aku menikah?! Bukannya
undangan bahkan belum disebar?!”
“Yaa, tanyakan itu kepada calon
suamimu.”
“Apa kemarin dia yang
menculikku?!”
“Menculik?
Tidak ada yang menculikmu.”
“Aish,
Unnie tidak mengerti!” Seru Sooyoung sambil mengentakkan kursinya
mundur dan bangkit lalu berjalan dengan cepat menuju ke pintu.
Sooyoung tambah kaget ketika mendapati bahwa dia sudah memakai sepatu
high-heels
yang tidak pernah dia beli.
“Aghassi, anda mau kemana?!”
tanya seorang pembantunya.
“Dimana tuan Kyuhyun dirias?!”
“Ah, di kamar tengah. Kamar tamu.”
“Ne, gomawo.” Kata Sooyoung
sambil bergegas berjalan—sambil mengangkat gaunnya dengan
hati-hati—menuju ke kamar tengah. Sesampainya di depan pintu kamar
tamu, Sooyoung mengetuk pintu dengan pelan, setelah mendengar seruan
yang mempersilakannya masuk, Sooyoung segera membuka pintu dan
mendapati bahwa Kyuhyun sendirian di ruangan itu.
“Kau menculikku!?” Tuduh
Sooyoung langsung.
“Apa?! Menculikmu?!”
Sooyoung bertambah geram ketika
Kyuhyun mengatakannya sambil menahan senyumnya.
“YA! Jangan menipuku!” Serunya
segera dengan geram.
“Aku tidak menipumu.”
Kali ini, senyuman Kyuhyun sudah
berubah menjadi cengiran khasnya. Sooyoung mengentakkan kakinya
dengan kesal, hampir membuat tudungnya goyah.
“Jangan membuat gerakan seperti
itu. Tatananmu bisa rusak!”
“Aku akan terus melakukannya
sebelum kau mengatakan yang sejujurnya!” Seru Sooyoung.
“Ya
ya, aku memang menculikmu.
Bagaimana dengan kejutanku?! Aku minta maaf dengan kemarin…”
Tiba-tiba, Sooyoung yakin sekali
bahwa dia kembali jatuh dalam pesona Kyuhyun. Dia merasa sangat
bahagia secara tiba-tiba. Dan, refleks Sooyoung memeluk Kyuhyun.
“YA! Dandanamu bisa rusak!”
Tolak Kyuhyun sambil mendorong Sooyoung pelan. “Acara
peluk-pelukannya kita undur ya? Bagaimana kalau nanti malam saja?”
Pletak!
“YA! Kenapa memukulku?”
“Kau mesum!” Seru Sooyoung
sambil tertawa. Dia merasa kekesalannya kemarin terangkat begitu
saja. Itulah kehebatannya cinta, bisa membuat orang begitu marah,
bisa membuat orang begitu kecewa dan sedih, dan sedetik kemudian bisa
membuat orang itu kembali ceria.
“Ayolah, kau sudah memaafkanku,
kan?” Tanya Kyuhyun.
“Itu bisa diatur!” Sooyoung
berkata sambil memetik jarinya sendiri. “Omong-omong, kenapa kau
bisa terpikir tentang rencana ini? Dan apakah kakakku ikut terlibat
disini..?”
“Ah,
tidak. Hanya aku, periasmu, dan kau yang tahu. Wajahmu childish
sekali ketika tidur.”
Wajah Sooyoung memerah.
“Waah, ternyata kau bisa malu juga
ya?”
“YA! Cho Kyuhyun!”
“Ada apa? Cho Sooyoung?”
Dan warna merah itu semakin jelas
terlihat.
Mereka tertawa bersama.
_______________
Sooyoung tersenyum mengingat ketika
dia belum menikah dengan Kyuhyun. Dan betapa banyaknya masalah yang
menimpanya dan Kyuhyun. Ah, sudah lima tahun yang lalu… Sekarang,
Sooyoung dan Kyuhyun sudah memiliki seorang putera.
“Ya, kenapa tersenyum-senyum
seperti itu, yeobo?” Sapa Kyuhyun sambil meloncat duduk di samping
Sooyoung, lalu menidurkan kepalanya di atas paha Sooyoung.
“Aku teringat tentang penyamaran
dulu.”
“Aah, itu ya. Tidak kusangka itu
bisa terjadi kepadaku. Seperti film saja.” Kyuhyun mencubit hidung
Sooyoung pelan yang membuat empunya tertawa.
Lalu, entah siapa yang memulai,
bibir mereka sudah menyatu…
E N D
Eotthe? Akhirnya Impostress ini
tamat juga *elapingus-__-
Gimana? Jelek banget ya? Awalnya
Author pengen bikin yang romantic dikit, tapi malah kayak gini yng
jadi -___- *nangisbarengkyu
Meskipun karya Author jelek banget
tetep COMMENT yaa? ^^
Tunggu My Fault Chapter 1-nya~
Bakal segera terbit looh ^^
Annyeong~
lucu lucu...
BalasHapussoo eonnie d culik ama kyuppa, pas sdar lgsng nikah...
enaknya...
mau donk d culik klo pnculik kyuppa #PLAK
daebak author..
next ff kyuyoungnya dtnggu...
waawawawaaa ternyata sudah lima tahuuunnn hiaaa thooor kenapa first nightnya di skip--''
BalasHapusyaaah udahan ya FF nya :/
BalasHapusterlepas dari alurnya yang kecepetan..dari awal udah suka sama konflik antara mereka kkkk dan ternyata itu udah 5 taun lalu ya...daebakkk ^^
cepet bgt diendingnya o__O kirain ada cerita pas mereka baru nikah+soo hamil. gak taunya malah lgsg 5 thnn aja. kyu emg kurang peka, hrs dikash tau ahra dulu -__-tp sekalinya udh ngerti, malah romantis XD
BalasHapuskyuppa nih bener2 evil
BalasHapusmau nikah aja jadi kayak gitu --"
daebak :)
ff lainnya d tnggu y :)
hahahaha wahhh . lucu bgt thorr ...
BalasHapustpii endingnya kecepetan .. tpii seruu bgt ..
jadii sambil baca senyam senyum terus ... hahahaha :D
ff lainnya d tunggu bgt ..
FIGHTING !!
Ahh akhir ya Nih ff emg paling ditunggu.. Yah end menganggu aja -_- buat after story Nya dong thor hehehe :D
BalasHapuschingu, buat as nya dong, tambah cerita anaknya kyuyoung....
BalasHapusyahhhh kog tiba tiba end sih...lanjutin dong..after story wajib nih thor..banzai
BalasHapus