Title: Impostress
Author: @MeydaaWK *followyaaa~
Cast: Find It By Yourself.
Genre: Romance *kayaknya
Rating: PG14
Length: Chaptered
Author Note:
Annyeonghaseyo *tebarkalajengking:D
Author comeback lagi nih :* Adakah yang kangen sama Author? Kagak yaa? U,U
Kan kemarin ada yang bilang alurnya kecepatan, jadi Pra-Endingnya Author undur lagi --"
Mian ya kalo part ini gak memuaskan -___-
Langsung aja deh, don't be silent readers ne? ^^
Check It Out~
Happy Reading~
_____________
“Kyuhyun-ah,
sekali ini saja, tolong jangan membuat semuanya hancur lebur. Aku tahu kau
marah, tapi tolong sekali ini saja, jangan membuat Eomma atau Appa atau
keluarga Choi marah besar kepadamu. berlaku baiklah. Dan, well, semoga rencanamu tidak seburuk yang kukira.”
Kyuhyun hanya tersenyum mendengar
celotehan kakaknya yang terkadang tidak penting. Tapi, mungkin rencananya ini
benar-benar akan menghancurkan segalanya…
__________
Ketika Sooyoung sampai di apartemen
yang beberapa bulan ini ditinggalinya, dia mendapati seluruh keluarganya dan
keluarga Kyuhyun sudah duduk dengan tenang dan bersuka ria.
“Annyeonghaseyo~” sapa Sooyoung sambil
membungkuk hormat, tepat ketika pintu apartemen itu terbuka.
Kyuhyun hanya melewati Sooyoung begitu
saja, tanpa tersenyum sedikitpun, atau hanya untuk mengirimkan pandangan sangar
kepadanya. Perasaan Sooyoung semakin campur aduk melihat kedatangan Kyuhyun.
“Sooyoung-ah!” Panggil Soojin tiba-tiba
sambil tersenyum riang. Sooyoung tahu sekali wajah riang yang ditunjukkan kakaknya
itu hanyalah topeng. Dan dia tahu, sekarang kakaknya itu sedang merasakan
cemas.
Cepat-cepat, Sooyoung berjalan
menghampiri kakaknya.
“Waeyo?” Tanya Sooyoung.
“Jebal, tolong aku. Eomma memaksaku
memasak banyak kimchi karena melihat kimchi yang ada di lemari es. Itu kau yang
membuatnya, kan? Ayo cepat buat lagi.” Jelas Soojin ketika mereka sudah
menyelinap ke dalam dapur.
Sooyoung hanya tersenyum tipis lalu
mulai mengeluarkan alat-alat dari rak piranti memasak. Setelahnya, dia menarik
beberapa sayuran dan memulai pekerjaannya.
“Apa yang mereka lakukan di dalam?”
Bisik Kyuhyun pada Ahra yang tengah meminum segelas limun segar.
“Aku juga tidak tahu. Tapi memang
kelihatannya Choi Sooyoung itu dua kali lipat lebih dewasa daripada kakaknya
yang anaemu itu.”
“Sudahlah, jangan mengingatkan tentang
perasaanku lagi.”
“Apa kau masih menyukai Choi Sooyoung
itu?”
“Tentu saja masih! Memangnya Noona kira
perasaanku bisa berubah semudah membalikkan tangan?”
“Kukira, hehe.”
“Naah, ini dia makan siang untuk kita semuaaa.”
Seru Sooyoung sambil membawa baki berisi makanan hangat yang mengeluarkan asap
sedap.
“Siapa yang membuatnya, Soo?” Tanya
Nyonya Cho sambil memandang baki itu dengan wajah tertarik.
“Soojin Unnie yang membuat semuanya,
aku hanya sekedar membantu sedikit.” Bohong.
“Well,
bukannya kakakmu itu tidak bisa memasak?” Tanya Kyuhyun. Telak.
Sooyoung memasang wajah sedatar
mungkin. “Kalau dia tidak bisa memasak, lalu apa ini?” Tanyanya dengan sangat
tenang. Meskipun tiba-tiba jantungnya berlompatan ketika tanpa sengaja matanya
menatap mata Kyuhyun. Dan Sooyoung menyadari, sedari tadi Kyuhyun sudah menatapnya dengan sangat intens.
Hampir mirip ketika dia masih berpura-pura menjadi anae namja itu. Apa benar
Kyuhyun memiliki perasaan yang sama dengannya? Atau, namja itu hanya
membencinya sekarang?
“Sudahlah, Cho Kyuhyun. Kenapa kau
meremehkan bakat memasak anaemu sendiri? Itu tidak sopan,”
Kyuhyun hanya tersenyum sinis kepada
Sooyoung sebelum mengalihkan perhatiannya kembali ke ponselnya. Itu sulit,
karena—entah mengapa—Sooyoung terlihat seperti magnet baginya. Tidak bisa dia
lewatkan begitu saja.
“Ini sangat enak,” kata Ahra tiba-tiba
ketika menyuapkan sepotong kimchi ke dalam mulutnya. “Soojin-ah, lain kali
ajari aku memasak.”
Soojin hanya tersenyum ragu.
“Apa kalian sudah tidak bertukar
tempat, lagi?!” Tanya Kyuhyun tiba-tiba dengan suara lantang yang terdengar
seperti petir bagi Soojin dan Sooyoung.
“Apa maksudmu?!” Bentak Sooyoung
langsung. Matanya mendelik, bibirnya bergetar dan kepalanya menggeleng, seolah
meminta Kyuhyun agar tidak membongkar semuanya.
“Ada apa?” Tanya Nyonya Choi sambil
menatap Soojin dan Sooyoung heran. “Bertukar tempat bagaimana?”
“Jadi semuanya tidak tahu ya?”
Tiba-tiba, Sooyoung merasakan ketakutan
yang luar biasa dan memilih untuk segera pergi dari ruangan yang berubah pengap
itu secepatnya. Tapi ketika dia hampir
berlari keluar, tangan Kyuhyun sudah menarik lengannya dengan cepat.
“Lepaskan aku!” Desis Sooyoung dengan
amarah yang meluap-luap. “Cepat lepaskan!” Dan tiba-tiba, air matanya mengalir
dengan begitu saja. Membuat Kyuhyun kaget dan akhirnya melepaskan lengan
Sooyoung, membuat gadis itu berhasil keluar dari apartemen sialan itu.
Dan, rencananya gagal…
_____________
“Kau keterlaluan, Kyu.” Kata Ahra
sambil memandangi Kyuhyun yang tengah berkutat dengan PSP-nya yang sudah
lama ini dia tinggalkan.
“Keterlaluan bagaimana?! Aku hanya
ingin membuatnya mengakui semuanya. Sehingga aku punya alasan yang cukup masuk
akan agar bisa bercerai dari Soojin itu!”
“Tapi bukan begitu caranya! Bukan di
depan keluarga besar kita! Kau hanya memperhatikan perasaanmu saja! Kau tidak
mengerti jika kau berada di posisi Sooyoung itu. Mungkin kau bisa terlepas dari
semua masalah penyamaran itu. Tapi dia tidak! Kau lihat wajahnya tadi?! Kau
kira, tidak mungkin dia bunuh diri ketika kau mengatakan segalanya? Dia bisa
melakukan itu! Dia depresi dan kelelahan, Kyu. Dan kau sama sekali tidak
mengerti perasaannya…”
Kyuhyun menunduk. Tiba-tiba dia
mengerti kenapa Sooyoung tampak sangat ketakutan ketika dia ingin mengakui semuanya tadi. Pasti gadis itu
sangat bingung dan lelah dengan semuanya. Merasakan hal itu, Kyuhyun tiba-tiba
sadar kalau dia itu lebih sialan ketimbang Choi Sooyoung dan kakaknya itu.
“Baiklah, aku akan mendiskusikannya
sendiri dengan Eomma dan Appa sebelum mengatakannya kepada Eommonim dan
Abonim.”
Ahra tersenyum tipis mendengar itu.
_____________
Entah mengapa, sekali lagi, Sooyoung
merasa perasaannya kembali hancur lebur, hampir sama hancurnya ketika dia
mengakui penyamarannya di hadapan Kyuhyun. Kepalanya berdenyut dengan keras dan
sukses membuat pandangannya mengabur. Mungkin rasa sakit di tubuhnya memang
parah, tapi luka hatinya, terasa lebih membakar, menusuk, dan seratus kali
lipat lebih tajam.
Yang Sooyoung tahu, rasanya menyakitkan
melihat kakaknya bermesraan dengan Kyuhyun. Well,
hal itu memang belum terjadi. Tapi, lambat laun, jika mereka masih bersama, hal
itu pasti terjadi. Dan jika Sooyoung melihat itu semua, itu akhir dunianya.
“Sooyoung-ah, sudah lama menunggu?”
Tanya Kris ketika dia sampai di hadapan Sooyoung.
“Setengah jam,” ujar Sooyoung datar dan
kembali menyesap espresso-nya yang
sangat pahit di lidahnya. Sooyoung memang memiliki kebiasaan mengkonsumsi
makanan atau minuman pahit ketika sedang merasa sakit atau patah hati seperti
ini. Dan seluruh keluarganya—termasuk namja yang sekarang ada di
hadapannya—tahu itu.
Kris berdeham sedikit. Lalu kembali
memasang wajah innocent-nya yang
begitu mengesalkan bagi Sooyoung.
“Ayolah, jangan marah. Aku akan
mentraktirmu kali ini.” Katanya sambil menekuk dua jarinya dan menggerakkannya.
“Lupakan saja.” Ujar Sooyoung dingin
lalu beranjak meninggalkan Kris. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya
sendiri. Tapi emosinya begitu meledak-ledak dan tidak dapat dikendalikan.
Mungkin gejala PMS.
“Hei, tunggu! Bahkan aku belum memesan
apapun! Aku lapar!”
“Silakan makan sendiri saja, aku mau
pulang.”
Dan Kris akhirnya menangkap
ketidakberesan Sooyoung. Pasti gadis itu memiliki masalah yang cukup berat.
Kris akhirnya diam dan memilih mengikuti Sooyoung, kemanapun gadis itu pergi.
Sooyoung berjalan menuju mobil Kris
yang terparkir di dekat kafe dan berbalik memandang Kris, seolah memerintah
Kris untuk segera membuka mobilnya yang terkunci. Kris hanya mengedikkan bahu
dan berjalan melewati Sooyoung.
Mereka berdua masuk ke dalam mobil,
Sooyoung memasang safety-belt dalam
diam dan memandang lurus ke depan. Sementara Kris sama sekali tidak tahu harus
menjalankan mobilnya kemana.
“Kau ingin kemana?” Tanya Kris akhirnya
setelah semenit berdiam diri. Dia sangat berharap Sooyoung kembali menjadi
gadis yang dikenalnya dahulu. Gadis yang selalu ceria dan suka sekali
melengkungkan sudut bibirnya hingga membentuk senyuman. Tapi, yang ada sekarang
hanya gadis pendiam yang misterius dengan kesendiriannya.
Sooyoung menghela napas sebentar.
“Tolong antarkan aku ke rumahku.” Katanya dengan pelan.
“Maksudmu, kau memintaku datang hanya
untuk mengantarmu?”
“Apa tidak boleh?” Tanya Sooyoung
sambil melirik Kris tajam.
“Hei—Choi Sooyoung! Aku ini sangat
sibuk dan—”
Belum sempat Kris menyelesaikan
kalimatnya, Kris mendapati bahwa Sooyoung membuka pintu mobil dan berjalan
keluar. Kris begitu kaget sampai tidak bisa bergerak, bahkan untuk menghampiri Sooyoung
yang kini telah menghilang.
_________
Dengan puas, Sooyoung memandangi hasil
kerjanya yang ada di hadapannya. Dia berhasil menatap rumah baru-nya yang terletak di pinggir kota Seoul. Setelah sekian
lama tidak terurus, akhirnya rumah itu kembali berpenghuni. Sooyoung harus
bekerja keras untuk membersihkan dan menata isi rumah ini. Dan, lagipula, dia
punya banyak waktu menganggur.
Sooyoung merebahkan tubuhnya di sofa
depan teve. Tubuhnya kotor dan rambutnya basah berkeringat. Dia lalu membuka
ponselnya untuk sekedar memberitahu keluarganya dan Kris tentang keadaannya
sekarang. Dia tidak ingin diganggu selama beberapa bulan ini. Rencananya, dia
akan berusaha keras melupakan Kyuhyun dan mencari ketenangan disini, dan—well, jika punya ide—dia mungkin bisa
menciptakan desain gaun yang spektakuler, dan unik.
Dia sudah berbelanja banyak sekali
makanan dan minuman serta kebutuhan di rumah. Dia juga sudah memastikan bahwa
listrik, air, dan tanki air panasnya bekerja selama dia tinggal disini. Jadi,
Sooyoung tidak perlu keluar dari rumahnya ini.
Sebenarnya, dia tidak yakin proses forget-CKH akan berhasil disini. Tapi,
setidaknya dia sudah mencoba bukan? Itu yang terpenting.
Beberapa detik kemudian, ada sebuah
telepon dari Kris.
“Yeoboseyo?”
Tanya Sooyoung sambil menggeleng-gelengkan lehernya yang kaku selama beberapa
detik.
“Yeoboseyo,
memangnya kau pindah kemana Soo?”
“Ah, itu rahasia. Pokoknya, aku tidak
akan membiarkanmu menggangguku lagi.”
“Yang
ada, kau yang menggangguku! Ingat tidak waktu kemarin kau meninggalkanku hanya
karena aku salah omong?”
“Hmm, itu kan karena kau mengesalkan,”
“Cih,
bukannya kebalikannya? Ya sudah, kau hati-hatilah disana, jangan membiarkan
singa liar menggigitmu!” Kris menakut-nakuti.
“Ya! Yang ada aku yang menendangmu!”
“Keke~
Sudah ya, Soo. Aku masih ada syuting setelah ini. Annyeong.”
Klik.
Sooyoung merebahkan kepalanya perlahan
dan membiarkan rasa lelahnya berubah menjadi kantuk.
______________
“Mianhamnida, tuan. Saya yang menyuruh
Seohyun untuk melakukan semua itu.” Kata Victoria sambil menunduk di hadapan
Kyuhyun.
“Atas dasar apa kau melakukan itu?!”
Bentak Kyuhyun kesal.
“Saya—saya….” Victoria tidak sanggup
mengatakannya. Rasanya terlalu memalukan sekaligus menyakitkan ketika kau
dipaksa mengakui kesalahanmu yang disebabkan oleh rasa cintamu kepada orang
yang sudah kausakiti. “Saya merasa sangat marah ketika tuan memindahtugaskan
saya menjadi sekretaris orang lain hanya karena sikap saya. Saya merasa marah,”
Kyuhyun memandang Victoria beberapa
saat. Menimang-nimang apakah dia akan memcecat mantan-sekretarisnya itu.
Rasanya adil karena gadis di depannya ini telah banyak berbuat jahat kepadanya
sekaligus kepada… anae palsunya.
“Dan ini—saya mengundurkan diri. Terima
kasih atas semua yang pernah tuan berikan kepada saya. Dan sekali lagi, saya
minta maaf, annyeonghaseyo.” Jelas Victoria sambil membungkuk sebelum berbalik
keluar dari ruangan Kyuhyun.
Kyuhyun menerima berkas yang diletakkan
Victoria di mejanya dan mulai membaca. Rasanya menyedihkan sekali ketika
merasakan orang-orang yang dipercayainya mengkhianatinya, lalu meninggalkannya,
satu-persatu.
Ponselnya di ujung meja bergetar,
segera diraihnya benda itu dan melihat nama peneleponnya. Cho Ahra.
“Wae, Noona?” Tanyanya dengan tenang.
“Mwo? Eoddi? Oh ne.” Kyuhyun mematikan panggilan telepon itu dan segera membereskan
mejanya lalu keluar dari ruangannya. “Aku ada urusan pribadi yang mendadak,
undurkan beberapa meeting untuk
minggu depan.” Katanya kepada Seohyun dan melesat keluar. Dia bertanya kenapa
Noona-nya mengajaknya bertemu. Pasti ada hal penting.
Setengah jam kemudian, Kyuhyun sampai
di kafe tempat Noona-nya menunggu dan memasukinya dengan tenang.
“Ada apa, Noona? Kenapa mengajakku
bertemu tiba-tiba?” Tanyanya ketika duduk.
“Noona dapat kabar jika Sooyoung
pindah,” jelas Ahra tenang. “Apa kau tidak takut kalau tiba-tiba gadis itu
bunuh diri?”
“Itu tidak mungkin.” Cetus Kyuhyun.
“Gadis itu tidak seperti yang Noona kira! Mungkin dia hanya butuh ketenangan,”
“Oh, ya? Darimana kau tahu? Bahkan kau
sama sekali tidak memahami sifat perempuan!”
“Kalau dia, aku tahu!”
“Terserah saja. Tapi kalau tiba-tiba
kau mendapat kabar buruk tentang Sooyoung, jangan bilang padaku!”
“Baiklah, dia pindah kemana?” Tanya
Kyuhyun, suaranya melunak melihat Noona-nya yang tampak kesal. Meski dia tahu
sekali pemikiran Noona-nya salah besar. Sooyoung bukan tipe yeoja yang mudah
menyerah. Dan dia tahu itu.
“Nah, itu yang jadi masalahnya.” Kata
Ahra kembali semangat. “Aku tidak berhasil mengorek informasi terlalu banyak
dari Eomma. Lebih baik kau tanyakan itu kepada anaemu saja.”
“Tidak mau!” Tolak Kyuhyun keras, “aku
sudah memutuskan tidak akan mengajak yeoja sialan itu bicara lagi sejak dia
menguasai apartemen!”
“Sikap kekanakanmu kembali lagi.”
“Pokoknya aku tidak peduli!”
“Well,
terserah saja. Toh, nanti jika itu terjadi,
kau yang akan menyesal.” Jelas Ahra sambil bangkit meninggalkan kafe itu
setelah menyodorkan bon kepada Kyuhyun.
“Baiklah.” Kata Kyuhyun malas.
______________________
“Dimana Sooyoung pindah?”
Soojin membalik dan menatap Kyuhyun
kaget.
“Dimana dia sekarang?”
“Memangnya apa pentingnya bagimu?! Kau
berniat mempermalukannya lagi?!”
Kyuhyun terdiam. Mati kutu. Bagaimana
mungkin semua yeoja yang dikenalnya
menyudutkannya? Mereka pasti sama sulit dan menyebalkannya. Coba kalau dia
tidak sedang bertanya hal penting, pasti dia sudah keluar dan membanting pintu
apartemen itu sekarang.
“Kau tidak perlu tahu apa yang akan
kulakukan padanya, cepat katakan dimana dia pindah!” Perintah Kyuhyun tegas.
“Kau ini lucu sekali, Kyuhyun-ssi.”
Kata Soojin dengan sangat tenang. “Kau memberitahukan niatmu saja belum tentu
aku memberitahukan kemana Sooyoung pindah. Dan kau mau tidak mengatakan niatmu.”
“Baiklah, aku ingin minta maaf padanya.”
Kata Kyuhyun akhirnya dengan sedikit malas.
“Oh, begitu. Memangnya kau pikir
semudah itu aku mempercayaimu?”
“Wae? Kau tidak mempercayaiku?”
“Baiklah, ini alamatnya.” Kata Soojin
akhirnya sambil menyodorkan kertas berisi alamat Sooyoung. “Awas kalau kau
macam-macam dengannya!”
“Annyeong.” Ujar Kyuhyun tanpa
berterima kasih kepada Soojin dan langsung keluar dari apartemen.
__________
“Jadi, disini gadis itu tinggal?” Tanya
Ahra sambil memandangi bangunan mungil yang asri yang ada di depan matanya. “Kenapa
dia bisa tahan tinggal di rumah kecil seperti ini?”
“Memangnya Noona kira Sooyoung seperti
Noona yang selalu memerhatikan uang?” Sindir Kyuhyun sambil mematikan gas
mobil. “Apa kita keluar dari mobil atau pergi?”
“Aku tidak ingin mengganggunya,” ujar
Ahra. “Kukira, dia sedang membutuhkan privasi. Dan aku tidak ingin mengganggu
privasinya.”
“Oh, well, terserah saja. Ayo kita pulang.”
Dan mobil itu kembali menjauh
meninggalkan asap yang beterbangan.
___________
Kyuhyun merasa kesadarannya mulai
hilang perlahan-lahan disertai dengan banyak gelas soju yang ditenggaknya.
Kepalanya berputar-putar seolah dia berada dalam permainan komedi putar. Dia
segera mengeluarkan uang tanpa melihat jumlahnya dan langsung melesat keluar
tanpa memedulikan suara bartender yang mengisyaratkan uang kembalian.
Setelah berada di dalam mobil, Kyuhyun
hanya diam begitu saja dan menghidupkan mesin. Menunggunya panas sambil
berpikir akan kemana dia sekarang. Lalu, entah kenapa, ide itu terbang di dalam
otaknya dan membuat tangannya segera memegang setir kemudi.
___________
Sooyoung menatap kaget ketika dia
membuka pintu rumah dan mendapati bahwa Kyuhyun berada di hadapannya sekarang—tengah menatapnya dengan
pandangan khas orang mabuk.
“Kyuhyun-ssi?! Kenapa kau disini?” Seru
Sooyoung syok. Bukan apa-apa, tapi dia takut jika ada yang melihat semua ini
dan mencium bau perselingkuhan. Tapi memangnya ada orang yang berencana
mengintai pada malam hari seperti ini?!
Kyuhyun tidak menjawab dan menerobos
masuk, menabrak Sooyoung membuat gadis itu kehilangan keseimbangan dan jatuh
dengan Kyuhyun di atasnya. Lalu kejadian itu terjadi.
Bibir Kyuhyun yang berbau alkohol
menempel dengan erat di bibirnya. Sekali, namja itu melumat bibir Sooyoung
perlahan. Dan kadang Kyuhyun hanya mendiamkannya saja. Entah kenapa, Sooyoung
tidak bisa berontak sedikitpun. Membiarkan hatinya yang mulai menguat kembali
rapuh. Tidak apa-apa, hanya untuk sebentar saja—
“Kyuhyun-ssi!” Jerit Sooyoung tiba-tiba
sambil mendorong Kyuhyun sehingga namja itu ambruk di sampingnya. “Apa yang kau
lakukan?!”
“Annyeong, Cho Sooyoung…” kata Kyuhyun
dengan pandangan mata mengabur. “Ssaraanghhae~”
Lalu namja itu pingsan. Membiarkan
gadis di sampingnya diliputi kebingungan luar biasa….
Sooyoung POV
“Annyeong, Cho Sooyoung… Ssaraanghhae~”
Aku menatapnya kaget. Bagaimana mungkin
seseorang yang seharusnya menjadi kakak iparku mengatakan hal itu? Memang aku
senang mendengarnya, tapi bukannya dia sadar jika dia tidak sendiri lagi? Kenapa dia justru
mengatakan hal itu yang membuat harapanku semakin membesar?
Tuhan, apa yang harus aku lakukan
sekarang?
“Baiklah, Choi Sooyoung—dia hanya
mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal saja. Jadi, sekarang lebih baik kau
pikirkan cara membuatnya sadar.” Kataku kepada diriku sendiri dan mulai menarik—sedikit
terlihat menyeret—Kyuhyun ke atas kasur gulung yang sudah kulembarkan di atas
lantai. Lebih baik namja itu tidur disini saja.
Setelah berhasil menyelimuti Kyuhyun,
aku memandanginya diam-diam. Bagaimana mungkin aku melewati pesona namja di
depanku ini?! Bagaimana mungkin aku bisa melupakan namja di depanku ini?!
Bagaimana mungkin aku bisa menyerahkan namja di depanku ini untuk Soojin Unnie?
Bagaimana bisa?
Tuhan, jebaaal~
T B C
Annyeong~
Author
comeback lagi bareng sama chapter 7-nya Impostress. Kemarin udah Author bilang
kan kalo Author mau manjangin ceritanya—sekaligus nambahin konflik, keke~--biar
agak lama dikit? Jadi, Pra-Endingnya diundur lagi hehe.
Mian
ya, kalo part ini ngebosenin dan gak oke -___- Maklum Author lagi Try Out ke3
-,- nekat banget bukannya belajar malah ngelanjut ff :” makanya part ini pendek
pake banget U,U
Udah
ah, pokoknya jangan lupa tinggalkan komentar kalian ne? Gak comment, barbel
melayang :D
Annyeong
^^
wew si kyu mabuk lagi -__-
BalasHapustapi gpp kan ada soo, kkk
di tunggu part selanjutnya ^^
yahhh kirain udah mau tamat, makin panjang ga nih ceritanya
BalasHapusaku maunya semuanya berakhir bahagia dengan kehadiran anak kyuyoung. hhehehehehehe..................
BalasHapushwaaaaaaa.....
BalasHapuskenapa harus TBC ???
wae ?! #sarap
pokoknya part selanjutnya harus end thor #pasang puppy eyes
jeballl...
soalnya ini ff yang paling ditunggu-tunggu ^^
aaaaak
BalasHapusgapapa dipanjangin aja ceritanya xD
tapi happy ending please~~~
huwaaaa, kyu sm soo ciuman keke >_<
BalasHapussemangat ujian'a thor.. :D
ditunggu next part'a yaa.. :3
kyaaaa..... kyuyoung ciuman.....
BalasHapusmkin seruuuuuuu,....
next ny d tnggu...
Kyaaa...mau dicium juga *ok abaikan
BalasHapussoo harus semangat biar bisa brg kyu lagi
Makin ga sabar buat baca part 9 nya
Aku tunggu ya author ^^
keren thor ;;)KyuYoung jjang!
BalasHapusannyeong.....
BalasHapusmaaf yya,, baru bisa koment..
ff'nya seruuuuuuuu,, buat authornya
FIGHTING !!!!
ayoodooong kyu pisah aja sama soojin, terus nikah sama syoo u,u
BalasHapusKasian syoo.nya :''
yah kan soo malah marah & mencoba menjauh skrg -__- pdhl udh bagus tuh kyu ngomong gitu X-(
BalasHapuseh tp tp... itu kyu tiba2 udh ngedeprak aja di rmh soo XD terima aja pernyataan cinta kyu...
konfliknx kelamaan
BalasHapusterima aja cinta kyu oppa soo eonnoe gak usah bingung lagi
BalasHapusyaampun cho
BalasHapus