Title: Twenty Five Minutes
Author: @MeydaaWK
Cast:
-Cho Kyuhyun
-Choi Sooyoung
-Shim Changmin
Genre: Sad
Rating: Teenager
Length: Oneshoot
Poster by Shinessy
Author Note:
Author comeback lagi keke~ Mian ya Author gak bareng sama Impostressnya hehe
Kemarin ada yang komen tentang alurnya yang kecepetan, ya udah END-nya Author lamain deh. Oke? Gak apa2 kan? Keke~
Langsung aja ya. Oh ya jangan lupa dengerin lagu meloow2 gitu oke? Keke
Check It Out!
Happy Reading~
____________
Author POV
“Kyuhyun-ah, kau sudah berjanji, kita akan menikah
ketika kita sudah besar,” kata seorang gadis kecil sambil menyodorkan jari
kelingkingnya yang mungil. “Dan aku juga berjanji begitu.”
“Ya, kita akan bersama ketika besar sedikit. Sampai tinggiku
mencapai dua meter!” Kata laki-laki kecil di sampingnya sambil menautkan jari
kelingkingnya dan mengangguk-angguk meyakinkan.
“Ne, kita akan bersama.”
_____________
“Kyuhyun-ah, ayo kita berangkat sekolah!” Ajak gadis
itu sambil tersenyum ceria. Ranselnya yang bewarna biru muda mengayun-ayun di
punggungnya mengikuti gerakan tubuhnya.
“Ayo, aku juga sudah siap.” Kata laki-laki itu sambil
menyandang ranselnya dan mengikuti langkah gadis kecil bernama lengkap Choi
Sooyoung itu dengan sama cerianya.
Mereka berjalan di sepanjang padang rumput yang harus
mereka lewati ketika akan berangkat sekolah sambil bergandengan tangan.
Berulang kali Kyuhyun memetik bunga-bunga kecil dan menyodorkannya kepada
Sooyoung. Sementara Sooyoung hanya terkikik kecil dan memegangi setiap bunga
yang dipetik Kyuhyun, sebelum membiarkannya jatuh ke tanah yang sedikit basah.
“Sooyoung-ah, kata Eomma, kami akan pergi ke Jepang.”
Kata Kyuhyun tiba-tiba setelah berhasil menendang kaleng bekas, menimbulkan
suara bergemelentang.
“Mwo? Pergi ke Jepang? Waah, pasti asyik sekali! Aku
boleh ikut ya, Kyu? Kau kan pernah bilang kalau kita akan pergi kesana
secepatnya!”
“Aniya, Sooyoung-ah. Eomma bilang, aku tidak boleh
mengajak siapa-siapa, termasuk kau.”
“Kenapa begitu? Apa Ahjumma sedang marah padaku?
Kenapa aku tidak boleh ikut kalian?”
“Karena Eomma bilang, kami tidak akan kembali kesini
lagi.”
Tiba-tiba Sooyoung tertawa terbahak-bahak.
“Kenapa malah tertawa?”
“Apa kau sedang bercanda? Pasti Ahjumma sedang
bercanda! Mana mungkin kau meninggalkan tempat ini! Disini sangat indah dan
bagus! Dan kalau kau pergi, kau tidak akan punya teman baik lagi sepertiku.”
“Benar juga ya. Aih, biar nanti kukatakan pada
Eomma.”
“Nah, begitu. Ayo kita harus cepat, kau bilang hari
ini kau piket kelas.”
Kyuhyun hanya mengangguk-angguk dan mengikuti langkah
Sooyoung yang lebar dan bertanya-tanya dalam hati, kenapa Eomma-nya bercanda
seperti itu?!
______________
“Sooyoung-ah!” Panggil Kyuhyun ketika dia berhasil
memasuki kamar Sooyoung.
“Wae?” Tanya Sooyoung sambil menghampiri Kyuhyun.
Awalnya, gadis kecil itu sedang membaca buku anak-anak yang menceritakan
tentang Sleeping Beauty yang dibeli ibunya beberapa saat yang lalu untuknya.
“Duduk dan dengarkan baik-baik.” Kata Kyuhyun sambil
menarik nafas panjang seolah akan menceritakan kisah yang saaangat panjang.
“Eomma bilang, aku tidak akan tinggal disini. Dan dia juga bilang, aku tidak
bisa mengajakmu karena pasti Eomma-mu menolaknya. Kami akan pergi jauuh
sekali.”
“Kenapa begitu?” Tiba-tiba, air mata menggenangi
matanya yang bening. “Kenapa aku tidak boleh ikut? Biasanya juga Eommaku
boleh-boleh saja kalau aku tidur di rumahmu.”
“Aku juga tidak tahu. Padahal kan kami hanya disana,
palingan juga sehari.”
“Kyuhyun-ah! Eommamu mencarimu!” Seru Eomma Sooyoung
yang tiba-tiba berdiri di sudut pintu. “Ayo cepat turun,”
Kyuhyun dan Sooyoung saling menatap sebelum akhirnya turun
ke lantai bawah untuk menemui Eomma Kyuhyun.
Ketika sampai di bawah, Sooyoung melihat bahwa Eomma
Kyuhyun tengah kesulitan membawa tas sandangnya dan ransel Kyuhyun yang
terlihat penuh.
“Kyuhyun-ah, kajja kita pergi.” Ajak Eomma Kyuhyun
sambil tersenyum.
“Ahjumma, memangnya Ahjumma mau pergi kemana?”
“Bukannya Kyuhyun sudah memberitahukannya padamu,
Soo? Kami akan pindah ke Jepang.”
Raut wajah Sooyoung dan Kyuhyun berubah.
Dan, itulah terakhir kalinya mereka saling melihat.
_______________
Kyuhyun kembali
mengetikkan sebuah nama yeoja yang beberapa tahun ini dicarinya. Hasilnya,
banyak sekali pengguna jejaring sosial yang bernama sama dengan yeoja itu.
Banyak sekali, sampai Kyuhyun tidak yakin mana yeoja yang benar.
Setelah berusaha
mengecek profil satu persatu yeoja bernama sama itu, akhirnya Kyuhyun menyerah.
Kepalanya pusing dan matanya panas. Pasti itu karena efek terlalu lama di depan
komputer. Kyuhyun segera melog-out akunnya
dan mematikan komputernya lalu beranjak menuju dapur.
Sejak JHS,
Kyuhyun selalu menyempatkan diri untuk mencari-cari yeoja yang dicarinya itu.
Teman masa kecilnya yang dua tahun lebih muda darinya. Yeoja yang selalu
mengisi hatinya sampai penuh, tidak bersisa. Namun, yang didapatkannya hanya
yeoja-yeoja lain yang tidak dikenalnya yang kebetulan bernama sama.
Kesal. Dia kesal
dan lelah. Andai saja dulu dia tidak dipaksa pindah oleh orangtuanya, pasti sekarang
dia bisa tetap berhubungan dengan yeoja itu. Tanpa perlu bersusah payah mencari
di dunia maya. Dia pasti masih bisa melihat senyuman Sooyoung yang begitu
dikenalnya dan masih bisa bermain bersamanya.
Tapi, apalah
gunanya menyesal? Tidak ada. Jadi, lebih baik Kyuhyun kembali berusaha mencari
seorang yeoja bernama Choi Sooyoung.
“Kyu! Kajja kita
keluar, aku bosan di rumah terus menerus!” Seru Kibum sambil memasang wajah
cemberutnya yang paling buruk.
“Aku juga bosan.
Memangnya kau mau kemana?” Tanya Kyuhyun sambil bergegas menghampiri Kibum yang
tengah tiduran di kasurnya.
“Bagaimana kalau
pergi ke bioskop?”
“Itu terlihat
seperti yeoja,” sahut Kyuhyun malas begitu mendengar kata ‘bioskop’. “Bagaimana
kalau kau mengantarkanku mencari CD terbaru?”
“Itu pasti
membosankan. tapi, ya sudah, kajja!”
“Baiklah, kau
keluar sana! Aku mau berganti baju!”
Kibum hanya
mengangguk sekilas lalu mengikuti perintah Kyuhyun.
Dua menit
kemudian, Kyuhyun keluar setelah mengganti kaosnya dengan kemeja dan jas
non-formal bewarna krem. Di depannya sudah berdiri Kibum.
“Ayo kita
berangkat,”
Dan mereka pun
berangkat dengan menggunakan mobil Kyuhyun.
______________
Kyuhyun berjalan
di sepanjang koridor toko CD itu. Berusaha mencari lagu yang pas untuknya.
Tidak terlalu sulit, Kyuhyun sudah membawa tiga buah CD berlabel ‘New’ dan membawanya ke kasir. Tapi
langkahnya terhenti ketika mendapati seorang yeoja berambut panjang melintas di
hadapannya dengan langkah-langkah lebar.
“Choi Sooyoung!”
Seru Kyuhyun sambil berusaha berlari menghampiri yeoja itu.
Ketika yeoja itu
berbalik, Kyuhyun yakin sekali kalau yeoja itu adalah Sooyoung, teman masa
kecilnya.
Awalnya, yeoja
itu mematung sejenak, berusaha mengingat-ingat wajah Kyuhyun, lalu ketika dia
sudah teringat, yeoja itu langsung melompat memeluk Kyuhyun.
Slow-motion.
Dramatis.
Tanpa sengaja,
Kyuhyun menjatuhkan tiga buah CD yang tadi dibawanya dan memeluk yeoja itu—yang
bernama Choi Sooyoung—dengan erat.
Dunia seolah
berhenti ketika pelukan mereka semakin mengerat.
“Kyuhyun-ah,
benarkah itu kau?” Seru Sooyoung dengan suara yang parau.
“Nde,
Sooyoung-ah! It’s me. Apa aku terlalu
tampan sampai kau tidak mengenaliku?”
Sooyoung hanya
tersenyum tipis. Dan Kyuhyun mendapati seakan ada kabut tebal di mata bening
gadis itu. Dan itu membuatnya risau.
“Ayo, kita makan
bersama. Aku begitu merindukanmu, Soo.” Kata Kyuhyun, berusaha mengabaikan
kabut di mata Sooyoung.
Dan kali ini
kabut itu semakin terlihat.
“B-baiklah, tapi
tunggu sebentar, ne.” Kata Sooyoung lalu berjalan menjauh sambil merogoh
sakunya dan mengeluarkan ponsel bewarna hitam metalik dan meng-klik layarnya
beberapa kali..
Kyuhyun
tersenyum.
“Kyuhyun-ah,
siapa dia?” Tanya Kibum tiba-tiba.
“Oh, Kibum-ah,
kau pulang duluan saja ya. Aku duluan,”
Kibum merengut
tapi tak urung mengikuti instruksi Kyuhyun, membiarkan temannya itu ‘berkencan’ dengan yeoja yang baru
ditemuinya iytu. Meski Kibum tidak mengenal Sooyoung, dia cukup tahu jika
Sooyoung adalah orang yang penting di hidup Kyuhyun. Karena hal itu, dia
memutuskan menyingkir sebelum terkena amukan Kyuhyun.
Setelah Kibum
meninggalkan Kyuhyun sendirian, Kyuhyun memutuskan untuk memikirkan hal-hal
yang akan dilakukannya bersama Sooyoung setelah gadis itu kembali. Dia
memikirkan hal-hal yang terdengar romantis, dan dia sadar bahwa dia lapar.
Mungkin Sooyoung juga belum makan, jadi makan adalah hal paling praktis—dan
mungkin romantis—untuk kali ini.
“Mianhae,
Kyuhyun-ah. Apakah kau sudah menunggu lama?” Tanya Sooyoung setelah kembali di
hadapan Kyuhyun.
“Aniya, aku juga
sedang melihat-lihat CD.” Jawab Kyuhyun berbohong, dia tidak ingin dianggap
terlalu terobsesi pada gadis di hadapannya kini. “Apa kau sudah makan?”
“Nde?”
“Apa kau sudah
makan?” Kyuhyun mengulang pertanyaannya. Dia tahu jika pikiran Sooyoung sedang
tidak disini, melainkan melayang.
“Hmm, belum.”
“Baiklah, kajja
kita berangkat makan, masakan di kafe itu lumayan,” ujar Kyuhyun sambil
menunjuk sebuah kafe di seberang toko CD dengan dagunya. “Setuju?”
“Setuju.” Kata
Sooyoung ceria sambil menggamit lengan Kyuhyun.
Entah mengapa,
Kyuhyun merasa sangat bahagia sekaligus malu pada saat bersamaan. Memang
seharusnya dia yang menggamit lengan Sooyoung, bukan kebalikannya. Dan hal itu
membuatnya sedikit tidak nyaman.
Setelah duduk di
kursi pojok kanan, seorang pelayan perempuan menghampiri mereka sambil bertanya
pesanan mereka.
“Aku sup kimchi
dan espresso saja.” Kata Kyuhyun.
Matanya memandangi Sooyoung seolah bertanya pesanan yeoja itu.
“Mmm, aku diet coke dan pai krim saja,”
Kyuhyun
membulatkan matanya. Biasanya, Sooyoung tidak pernah menjaga berat badan, dan
sekarang yeoja itu memesan makanan rendah-lemak?! Tapi, itu kan ketika Sooyoung
masih kecil. Dan sekarang yeoja itu sudah dewasa, jadi mungkin banyak perubahan
yang terjadi tanpa sepengetahuannya.
“Kau tinggal
dimana selama ini?” Tanya Kyuhyun dengan sopan.
“Aku tetap
tinggal di Korea, di Seoul. Dia apartemen,”
“Kenapa aku tidak
pernah menjumpaimu?”
Sooyoung terlihat
malu. “Aah, sebenarnya—aku tidak menghabiskan waktuku di Seoul. Aku punya
banyak urusan sehingga harus keluar negeri. Kau sendiri?”
“Keluar negeri?
Apa pekerjaanmu?”
“Mmm, kau tidak
perlu tahu itu.” Kata Sooyoung berusaha mengalihkan perhatian Kyuhyun. “Kau
sendiri belum menjawab pertanyaanku.”
“Oh, itu. Aku
kembali ke Jepang kira-kira tiga tahun yang lalu.” Aku sudah berusaha mencarimu lewat jejaring sosial, tapi tidak pernah
ketemu.
“Ah, sudah lama
sekali ya.” Ujar Sooyoung sambil meminum diet
coke-nya dan diam beberapa saat. “Katakan padaku, apa kau sudah punya
pasangan?”
“Belum, aku—aku
menantimu, Soo.” ujar Kyuhyun sambil
memandang Sooyoung intens. Kali ini, kabut itu semakin tebal dan menggelap.
Seketika, meja
itu berubah menjadi sangat canggung. Sooyoung tampak syok mendengar pengakuan
Kyuhyun itu, sementara Kyuhyun sendiri bingung kenapa reaksi Sooyoung tidak
seperti yang diperkirakannya.
“M-Mi-anhamnida,
kalau ucapanku terdengar sangat tidak sopan.” Kata Kyuhyun akhirnya sambil
menunduk. Dia tidak tahu mengapa dia mengatakan hal yang membuat pertemuannya
dengan Sooyoung hancur seperti sekarang ini.
“G-gwenchana,
bukan salahmu.” Sooyoung tersenyum
manis, tapi Kyuhyun yakin sekali, ada sebersit rasa menyesal dari matanya, mata
yang sekarang begitu gelap dan dalam. Mata yang dengan jelas mengatakan sedang
menyembunyikan suatu hal.
Setelah makanan
mereka habis, Sooyoung buru-buru berdiri dan mengatakan mempunyai janji dengan
seseorang, lalu segera membayar bon dan pergi.
Begitu saja.
Kencan yang
diharapkannya selama puluhan tahun berakhir begitu saja, tanpa Kyuhyun sempat
meminta nomor telepon, e-mail, atau akun sosial Sooyoung. Berakhir dalam
kecanggungan yang membuat Kyuhyun kesal.
________________
“Jadi kau
memutuskan melacaknya lagi?” Tanya Kibum ketika dia sedang duduk bersama
Kyuhyun di depan komputer namja itu. “Jujur, kau bodoh sekali! Kenapa tidak
meminta nomor ponselnya?!”
“Dia pergi
meninggalkanku begitu saja. Dan aku terlalu kaget untuk bicara.” Bela Kyuhyun,
namun pandangannya tetap fokus pada layar monitor. Meniti satu-persatu
nama-nama ‘Choi Sooyoung’ di layarnya. Pandangannya terhenti ketika melihat
sebuah avatar yang menunjukkan
seorang yeoja berambut panjang yang sedang tertawa ceria di pantai. Kyuhyun
tidak salah lihat lagi, dia yakin itu adalah Sooyoung. Segera di-kliknya nama
akun tersebut, tapi—sekali lagi—dia tersentak mendapati bahwa nama akun itu
bukan hanya Choi Sooyoung. Melainkan,
Shim-Choi Sooyoung.
“K-Kyu? Kenapa
yeoja itu memakai marga orang lain?”
Kyuhyun mengabaikan
pertanyaan Kibum dan menelusuri profil yeoja itu. Benar. Bahkan ulang tahun
serta tahun kelahirannya sama persis dengan Sooyoung yang dia kenal. Baiklah,
Kyuhyun mencari status hubungan gadis itu. Kosong, yeoja itu tidak
memperlihatkan status hubungannya. Kyuhyun tidak bisa mennghubunginya lebih
jauh.
_____________
“Dia bilang
rumahnya berada di apartemen ini,” gumam Kyuhyun pelan sambil mengecek daftar
pemilik apartemen. Tidak ada yang bernama Choi Sooyoung.
“Maaf, tuan.
Sebenarnya anda mencari siapa?” Tanya Resepsionis yang sekarang ada di hadapan
Kyuhyun.
“Begini, saya
mencari seorang Aghassi bernama Choi Sooyoung.”
“Mmm, nde.” Resepsionis
itu mengangguk dan membuka daftar pengguna apartemen. “Anda siapanya nona
Sooyoung?”
“Teman,” meskipun aku berharap lebih dari itu.
“Ah, ya. Ini dia,
nona Choi Sooyoung tinggal di kamar nomor 196,”
“Nde,
ghamsahamnida.”
“Cheonmaneyo,”
Kyuhyun bergegas
menaiki lift dan memencet lantai Sembilan.
Ketika lift berhenti, Kyuhyun
bergegas keluar dan mengurutkan nomor-nomor kamar itu. Langkahnya terhenti
ketika melihat nomor 195.
Ting tong!
Kyuhyun
membunyikan bel beberapa kali. Berharap seseorang di balik sana menjawabnya dan
membuka pintu. Beberapa menit setelahnya, baru seorang yeoja yang sangat
dikenalnya keluar. Sooyoung memakai kaus bewarna hijau dan celana training putih. Yeoja itu tampak kaget
melihat kehadiran Kyuhyun yang tiba-tiba.
“Apakah aku
mengganggu?” Tanya Kyuhyun canggung.
“Ah, tentu tidak.
Ayo masuk, kukira kita tidak akan bertemu lagi, aku lupa memberitahumu tentang
nomor ponselku dan alamatku, ayo masuk.” Ujar Sooyoung ceria sambil memberikan
tempat untuk Kyuhyun masuk. “Disini sangat berantakan, sejak beberapa bulan aku
tidak merapikannya karena aku sangat sibuk.” Lanjutnya sambil mengambili
beberapa bungkus belanja yang berserakan. Kyuhyun tidak tahu Sooyoung baru
berbelanja apa saja, tapi dia melihat sebuah bungkus yang mempunyai slogan make you pretty with the golden ring!
“Nah, silakan
duduk disini.” Ujar Sooyoung lagi sambil menunjuk sofa, beberapa berkas-berkas
terletak disana dengan sangat berantakan. Mungkin tidak pantas disebut tempat
tinggal perempuan. Tapi Kyuhyun oke-oke saja, karena kamarnya dua kali lipat
lebih berantakan daripada ini.
Sooyoung berjalan
menuju dapur dan menuang jus ke dalam gelas Kristal mungil yang cantik dan
meletakkannya di atas baki, bersama beberapa camilan yang telah diambilnya dari
lemari. Lalu, Sooyoung menggerakkan kakinya menuju ruang tamu.
“Silakan
dinikmati,” ujar Sooyoung tenang. “Apakah kau merasa lelah, atau kedinginan
atau kepanasan?”
Kyuhyun
menggeleng.
Mereka berbicara
beberapa menit, sebelum kembali sibuk dengan pikiran masing-masing. Lalu Kyuhyun
kembali membuka percakapan tentang masa kecil mereka yang bahagia. Sooyoung dan
Kyuhyun tertawa ketika mengingat kejadian lucu mereka pada jaman dahulu.
Pembicaraan mengalir begitu saja.
______________
Kyuhyun
memandangi gereja di hadapannya. Kenapa Sooyoung mengirimkan SMS yang
menyuruhnya untuk datang kesini? Memangnya ada apa?! Ini memang hari minggu,
tapi masa Sooyoung ingin beribadah bersama dirinya?
Dengan langkah
lebar Kyuhyun memasuki gereja tersebut. Halaman gereja itu penuh dengan hiasan
bunga-bunga cerah yang cantik. Di ambang pintu, dia mendapatkan semua
jawabannya. Terlihat seorang yeoja dengan gaun pengantin dan buket bunga di
tangannya bersama seorang namja tinggi yang tampan berdiri di sampingnya,
menggamit lengan Sooyoung mesra.
Kyuhyun hanya
bisa mematung. Bagaimana mungkin semua ini terjadi?! Dia baru bertemu Sooyoung
beberapa kali, dan kini dia mendapati yeoja yang sangat dicintainya itu telah bersanding dengan orang lain?
“Kyuhyun-ah!”
Teriak Sooyoung ceria.
Mulut Kyuhyun dan
seluruh tubuhnya terkunci oleh suatu energi yang hanya bisa membuatnya
mematung.
“Kyuhyun-ah?”
Sooyoung menghampiri Kyuhyun setelah memberikan buket bunga yang tadi dibawanya
kepada namja di sampingnya.
“S-Soo-Sooyoung-a-ah—”
Kyuhyun mendapati suaranya bergetar. “K-kau sssudah m-me-menikk-kah? Tapi
bagaimana dengan janji kita dulu?” Matanya tiba-tiba terasa penuh dengan air
mata.
Sooyoung
menunduk, tidak berani menatap namja yang—tanpa sengaja—telah disakitinya kini.
“Kau tahu aku
menyukaimu, Soo! Bahkan aku mencintaimu! Sangat sangat mencintaimu! Kkenapa kau tidak bilang?”
Sooyoung semakin
tertunduk. Tiba-tiba, seisi gereja lengang, tidak ada suara orang berbicara,
kecuali lagi sakral yang sengaja diputar.
“Kenapa kau
justru memberiku harapan yang sangat besar? Kenapa
kau tidak pernah berkata yang sejujurnya padaku…?” Air mata mulai menetes
di pipi Kyuhyun. “Kau tahu? AKU SANGAT MENCINTAIMU CHOI SOOYOUNG!”
“Kyuhyun-ah~”
akhirnya Sooyoung berhasil mengeluarkan suaranya. “Coba kalau kau datang dua
puluh lima menit yang lalu! Coba kau datang sebelum kami mengatakan janji
sehidup semati! Kejadiaannya tidak akan seperti ini—”
Kyuhyun tidak
berkata-kata lagi dan meninggalkan Sooyoung sendirian, Berusaha meredam rasa
sakit dan marahnya yang menjadi satu dalam hatinya. Dia berjalan tak tentu
arah, kemana saja, yang penting jauh dari gereja itu dan Sooyoung.
Kyuhyun membuka
mobilnya yang terkunci, tangannya—dan tubuhnya—bergetar kencang, dia gagal
membuka kunci mobilnya. Air mata menetes-netes di atas celana yang dipakainya.
Membuat beberapa noda basah.
Cklek.
Kyuhyun segera
masuk ke dalam mobil dan menutupnya lalu membenamkan wajahnya di kedua
tangannya yang terbuka lebar.
“—Coba kau datang dua puluh menit yang lalu!
Coba kau datang—”
Ucapan Sooyoung
seperti berputar-putar di kepalanya. Kyuhyun menarik nafas dalam-dalam,
berusaha meredakan amarahnya yang tiba-tiba muncul. KENAPA YEOJA ITU TIDAK
PERNAH BILANG BAHWA DIA AKAN MENIKAH HARI INI? KENAPA SEMUA INI TERJADI
PADANYA? KENAPA BUKAN DIA YANG BERSANDING DENGAN SOOYOUNG?
Kyuhyun
membanting sebuah pengharum ruangan ke bawah dan mengobrak-abrik segala barang
yang ada di hadapannya. Beberapa kali dia memukul setir dengan tangannya dan
mengacak-acak rambutnya dengan kasar. Air matanya mengalir. Memang menyedihkan
melihat seorang namja kuat yang selalu tersenyum menangis dan mengamuk seperti
ini. Terlebih, dia seorang namja.
Kyuhyun lalu
tersadar. Dia menjalankan mobilnya keluar dari pelataran parkir gereja itu
dengan cepat.
____________
Epilog – SURAT SEORANG SHIM SOOYOUNG
KEPADA CHO KYUHYUN –
04
Mei 20xx
Kyuhyun-ah (mungkin aku harus
memanggilmu Oppa—mulai sekarang) kau pasti marah sekaligus kecewa kepadaku.
Jujur, aku juga kecewa dengan diriku sendiri. Kenapa semudah itu aku mencari
penggantimu? Kenapa aku tidak memberimu waktu untuk menjalin hubungan dan
menepati janji kita?
Aku tidak tahu alasan apa yang
kumiliki untuk menerima pinangan Changmin Oppa. Aku memang menyukainya ketika
pertama kali aku melihatnya. Itu karena sifatnya sedikit menyinggung dirimu.
Itu karena aku begitu putus asa untuk bertemu denganmu. Itu karena aku mengira
kau sudah memiliki orang lain. Itu karena aku mengira kita tidak akan bertemu….
Tapi, Oppa, kau membuatku menyesal
dengan keputusan awalku. Kau datang empat hari sebelum pernikahan kami. Dan aku
tidak bisa membatalkan pernikahannya. Semua undangannya sudah tersebar, dan
persiapannya pun sudah disiapkan. Kau pasti melihat bungkus belanja berserakan
di apartemenku kan? Aku berbelanja perlengkapan pernikahan dengan Changmin
Oppa. Saat itu, aku yakin sekali keputusanku adalah benar.
Lalu kau datang, Oppa.
Kau membuat diriku berada di
tengah rasa keputus-asaan. Malamnya—setelah kita bertemu—aku bertanya kepada
Tuhan, apakah aku harus membatalkan pernikahanku dengan Changmin Oppa, atau
tetap melanjutkannya dan melupakanmu. Aku tidak tahu apa yang harus aku
lakukan. Benar-benar tidak tahu, Oppa…
Dan akhirnya keputusan itu kubuat
ketika kita tidak bertemu lagi dan kau lupa menanyakan nomor ponselku,aku
sedikit lega saat itu karena aku tahu kau tidak mungkin menemukanku. Tapi aku
salah, kau menemukan apartemenku Oppa…
Aku marah kepada diriku sendiri
karena sikap goyahku. Aku benci kepada diriku sendiri. Aku menolak bertemu
dengan semua orang selama sehari penuh. Aku menangisimu dan menangisi diriku
sendiri.
Jangan salah, Oppa. Jangan mengira
aku sudah tidak
mencintaimu. Aku masih saaangaaat
mencintaimu. Tapi aku juga mencintai Changmin Oppa. Aku menyukaimu sekaligus
menyukai CHangmin Oppa. Aku egois dan serakah, itu semua benar. Dan aku
menyakiti diriku sendiri dengan berkata aku sudah tidak mencintaimu di hadapan
semua orang.
Perasaanku terbagi.
Aku rindu padamu Oppa. Sangat
sangat rindu. Aku senang, sekaligus sedih ketika kita bertemu…
Oppa, kumohon, jangan benci
kepadaku. Jangan membenciku dan mengingatku sebagai seorang yeoja yang
mengingkari janji. Sudah kubilang, kau terlambat dua puluh lima menit, Oppa.
Saat janji pernikahan, aku sedikit
berharap kau datang ketika aku hampir mengucapkan kata ‘bersedia’ dan berteriak bahwa kau tidak setuju dengan
semuanya. Lalu pernikahannya batal, dan aku bisa hidup denganmu. Tapi, kau
terlambat Oppa… Aku sudah menjadi milik Changmin Oppa…
Aku benar-benar meminta maaf
kepadamu karena tidak memberitahukan tentang pernikahanku dan membuatmu
benar-benar marah kepadaku, hanya saja, aku merasa—aku tidak ingin melihatmu
melihatku dalam busana kebohonganku. Kukira, kau tidak akan datang ke gereja,
tapi kau datang Oppa. Dan kau membuat perasaanku sangat hancur ketika kau
menangis dan mengatakan mencintaiku.
Aku masih mencintaimu, Oppa….
Tolong—
Tolong jangan benci aku… Karena
aku masih begitu mencintaimu… Meski aku tahu kita tidak akan pernah bersama
lagi.
Aku mohon….
Seorang
yang masih mencintaimu,
Choi
Sooyoung.
E N D
Akhirnya selesai juga ff sad-gaje saya ini keke~
Mian ya kalo masih banyak typo yang bertebaran dll ^^
Tetep RCL ne?
Bye Bye *tebarkalajengkingbarengChen:D
hiyaaa,25 menit yg jadi petaka T____T
BalasHapuskenapa dulu kyuppa bilang gk akan kembali,soo eonn kan putus asa
daebak,sad ending T____T
Kyuu...sama aku aja :D #digaplok sparkyu
BalasHapusaku penasaran bgt ama kelanjutannya
mungkin ga yah kyuyoung bkalan bersatu
wlpn cinta ga haru memiliki
dtggu kelanjutannya ya ^^
huwaaa.... sad ending....
BalasHapushiks.. hiks...
bkin sequelny donk...
Bagus, cuma kurang feel aja hehe
BalasHapusFeel kurang thor..
BalasHapusJadi, nyeseknya juga kurang :D
Tapi GOOD kok thor :)
<3 Your Fanfiction :*
*kok?
Kyu nganggur skarang, yaudah sma ak aj,
BalasHapusSweet tpi ak lbih ska Kyuyoung bersama