Selasa, 05 Maret 2013

[Chapter 10] Impostress



Title: Impostress

Author: @MeydaaWK

Cast:

-Choi Sooyoung
-Cho Kyuhyun

Other Cast:
-Choi’s Family
-Cho’s Family

Genre: Romance, Sad

Rating: PG15

Length: Series

Author Note:
Annyeong yeoreubeun~ ^^
Apakah saya comeback lama? *iyabanget-__-
Aduh, mian ya. Sebenarnya nih ff udah jadi sekitar empat hari yang lalu, tp komputer Author rusak *poorAuthor
Karena file-nya aja kesimpen di kompi, jadi Author gak bisa nge-post. Dan akhirnya jejengneneng... akhirnya di post juga ^^
Langsung aja deh ya. Jangan lupa Komen oke?
Ghamsahamnida~
Check It out!

Happy Reading~
___________________

Chapter 9~

“Sooyoung-ah? Kenapa kau malah melamun begitu? Ada yang salah? Memangnya kau mau kemana? Kenapa tiba-tiba menggunakan gaun dan bandana begitu? Hei, bahkan itu terlihat lucu untukmu. Dan—high heels? Kau memakai high heels di rumah? Sooyoung-ah? Apakah kau sakit?!”
BRAK.
Pintu itu tertutup seketika.
Chapter 10~

Author POV

“Sooyoung-ah!? Buka pintunya!” Seru Kyuhyun sambil menggedor-gedor pintu kayu di depannya yang kini tertutup rapat.
Pintu itu tetap bergeming. Dengan kesal Kyuhyun mengumpulkan kekuatannya.
“Sooyoung-ah, jika kau tidak segera membuka pintu, aku akan mendobraknya!” Ancam Kyuhyun sambil menyiapkan kuda-kudanya.
“Ga!” Seru Sooyoung dari dalam dengan keras. “Kau itu menyebalkan! Ga!”
“Wae? Kenapa aku menyebalkan!?” Tanya Kyuyun bingung. Dia kembali menatap heran pintu itu dan memikirkan kesalahannya. Oh ya, kapan dia bisa mengerti perempuan jika semua wanita serumit ini!?
Kyuhyun menyerah dan berjalan menuju mobilnya, dia duduk di depan setir dan memutuskan menelepon Noona-nya. Noonanya juga wanita, pasti dia tahu dimana letak kesalahan Kyuhyun.
“Annyeong, Noona.”
Wae, Kyu-ya? Ada masalah apa?”
Kyuhyun yakin sekali Noona-nya itu baru bangun tidur. Dan dia mulai meragukan bahwa Noona-nya bisa menjawab pertanyaan Kyuhyun.
“Noona-ya, begini. Aku datang ke rumah Sooyoung. Dan dia tiba-tiba memakai gaun dan high heels dan bandana. Memangnya kami mau kemana? Lalu aku mengejeknya dan dia sekarang mengusirku.”
Hoaahhmm… Memangnya sekarang kau memakai pakaian apa?
“Kaus dan jins.”
Nah, itulah kesalahanmu. Seharusnya kau memakai kemeja, atau jas atau pakaian formal lainnya. Apa kau mengomentari penampilan Sooyoung?
“Ya.”
Kalau begitu, kau punya masalah besar, Kyu.” Sekali lagi, Ahra menguap. “Yang harus kau lakukan sekarang adalah pulang dan mengganti kausmu dengan pakaian formal dan meminta maaf padanya karena menyepelekan hari penting ini.
“Oke, gomawo Noona.”
Ne, good luck!”
Tut tut. telepon terputus. Kyuhyun menyalakan gas mobilnya dan membelok dari pelataran rumah Sooyoung yang sepi.
Sementara sepasang mata yang sedari tadi menatapnya, menunjukkan sorot kecewa.

_____________

Sooyoung terpaksa mengganti gaunnya dengan pakaian sehari-harinya yang sama sekali tidak mewah dan duduk di depan komputernya. Mungkin online adalah hal baik ketika mood-nya sangat tidak bagus seperti ini.
Selama dua detik, Sooyoung hanya berdiam diri menatap pantulan wajahnya di layar monitor yang gelap dan masih dalam modus mati. Wajahnya terlihat menyedihkan. Dia benar-benar kecewa kepada dirinya sendiri, sekaligus kecewa kepada Kyuhyun. Kenapa namja itu tidak memperjuangkan cintanya dan malah berbalik pulang? Kenapa ia juga memaksa Kyuhyun bersikap formal?!
Ah, sudahlah. Yang lalu biarlah yang lalu, seumpama memang dia tidak ditakdirkan bersama Kyuhyun, dengan perlakuan apapun dan usaha apapun, toh dia memang tidak berjodoh. Jadi, biarkan saja Tuhan yang mengatur semuanya. Setidaknya, dia sudah berusaha agar bahagia. Dan jika itu tidak terjadi, maka, biarlah.
Sooyoung tersentak ketika mendengar suara gitar dan suara berat yang sedang menyanyikan sebuah lagu. Sooyoung mengalihkan pandangannya dari layar monitor ke arah jendela rumahnya yang terbuka lebar. Cepat-cepat dia beranjak—berusaha meyakinkan dirinya sendiri seseorang yang sedang menyanyi itu bukan psikopat atau orang jahat—menghampiri jendela dan menatap ke luar.
Dia mendapati ada namja yang memakai kemeja formal dan celana bahan hitam, sedang duduk di kap mobil dan memainkan gitar serta menyanyi. Berulang kali Sooyoung berusaha meyakinkan matanya bahwa orang itu memang Kyuhyun.
Dengan cepat jendela itu terbuka lebar, Sooyoung memandang ke arah mobil itu. Sementara suara Kyuhyun masih tetap mengalun.
You’re My Girl.
Just Mine.
You can’t leave me again.
Because you,
are mine…
Lagu itu berakhir, Kyuhyun mendongak dan mendapati bahwa Sooyoung memandanginya dengan mata berkaca-kaca.
Would you marry me?” Tanya Kyuhyun ketika dia sudah sampai di depan Sooyoung dan memegangi tangan gadis itu.
Sooyoung yakin sekali wajahnya terlihat sangat merah, dan dia merasa rasa bahagia sekaligus malu membuncah di dadanya. Dia tidak pernah menyangka Kyuhyun akan berbuat hal yang sangat romantis seperti ini. Lihat saja tadi ketika datang ke rumahnya, namja itu bahkan hanya mengenakan kaus! Tapi sekarang penampilannya berubah menjadi seperti seorang pangeran dalam cerita kerajaan-kerajaan seperti yang pernah dibaca Sooyoung ketika kecil dulu. Sooyoung mengangguk dengan bibir bergetar, dan dia merasa air mata menetes membasahi wajahnya.
“Ghamsahamnida,” bisik Kyuhyun sambil bangkit dan menyodorkan sebuah kotak cincin yang telah dibuka dan menyodorkannya kepada Sooyoung. Di dalam kotak itu terdapat sebuah cincin manis bermata cukup besar yang sangat manis. Di lingkar cincinnya, ada sebuah ukiran bertuliskan SK. Sooyoung Kyuhyun.
Sooyoung menerimanya dengan air mata mengalir semakin deras. Diraihnya cincin itu dan menatap Kyuhyun. Namja itu membuka lengannya dan memeluk Sooyoung. Mereka berpelukan, dibatasi oleh tembok di bawah jendela yang terbuka lebar itu.

__________________

“Bagaimana? Apa aku terlihat semakin cantik?” Tanya Sooyoung sambil berputar-putar di depan Kyuhyun dengan semangat. Dia mengenakan gaun pernikahan rancangannya sendiri. Gaun itu bewarna putih dengan kerutan dan lekukan yang terlihat jelas tanpa terlihat berlebihan. Gaun itu memiliki lengan pendek, tujuh senti di atas siku. Pada bagian pinggang terdapat sebuah lekukan manis dari pita berkerut bewarna hijau. Di bagian dada, terdapat bros batu besar bewarna hijau muda yang sangat bening. Gaun putih itu memang dicampur dengan warna hijau muda.
“Ya, sangat sangat sangat cantik.” Komentar Kyuhyun sambil tersenyum kepada yeoja itu. “Kau sangat cantik, sekarang ayo lepas gaunmu dan berbelanja!”
“Wah wah, tumben kau perhatian.” Ejek Sooyoung sambil berusaha melepas mahkota mungil yang ada di kepalanya, yang didesain menempel pada tudungnya. Lalu Sooyoung melangkah menuju ke kamarnya kembali untuk mengganti pakaian.
Gadis itu kembali dengan celana jins dan pakaian biasa yang cocok di tubuhnya yang tinggi langsing. Rambutnya yang tadi tregerai, dikuncir dengan sembarangan.
“Kajja, kita mau berbelanja dimana?”
“Mm, bagaimana jika mal saja?”
“Aissh, disana pasti biasa-biasa saja. Bagaimana kalau kita pergi ke butik?”
Kyuhyun mengiyakan saja dan mengikuti langkah Sooyoung keluar dari rumah gadis itu. Sooyoung menolak diajak pulang kembali ke rumah keluarga Choi dan memaksa tinggal sendirian di rumahnya selama ini.
Keduanya telah duduk di dalam mobil,Kyuhyun mengeluarkan mobilnya itu dari pelataran parkir rumah Sooyoung yang tidak begitu luas dan mulai menjalankannya di atas jalan beraspal yang dingin. Dengan seenaknya Sooyoung menjulurkan jemarinya dan menyetel radio tape dalam mobil itu.
“Jangan lagu itu!” Seru Kyuhyun ketika Sooyoung berhenti mencari channel dan radio itu menyetel lagu mellow dari penyanyi solo yeoja.
“Wae? Lagu ini manis.”
“Tidak tidak, liriknya begitu sedih. Ganti saja. Memangnya kita sedang bersedih?”
“Ah terserah kau lah.” Sooyoung setuju dan mulai memutar-mutar tube radio mencari siaran yang pas. Karena tidak menemukan lagu yang cocok, Sooyoung akhirnya berhenti mencari dan menghela napas dengan kesal. “Tidak ada yang cocok!” Serunya dengan kesal dan mengerutkan bibirnya.
Kyuhyun tersenyum tipis dan membuka laci dasbor, mengeluarkan sebuah i-Pod dan headset bewarna putih. Dia meng-klik tombol turun di i-Pod itu. Setelah menemukan lagu yang cocok, namja itu memasang headset dan menempelkan headset bagian kiri ke telinganya sendiri, dan memasangkan yang satunya ke telinga Sooyoung.
Lagu itu mengalun di telinga masing-masing dengan perlahan. Sooyoung seolah terhipnotis dengan hal romantis—yang sangat jarang—yang baru saja dilakukan oleh Kyuhyun.
Mereka berdiam diri sambil menghayati lagu yang disetel Kyuhyun dari i-Pod mungil itu. Sooyoung memandangi Kyuhyun yang tengah berkonsentrasi menyetir. Sooyoung lalu tersenyum tipis dan memutuskan untuk mencium pipi namja itu…

___________

Sooyoung berkacak pinggang dengan kesal ketika menyadari bahwa Kyuhyun tertidur sementara ia bolak-balik menuju kamar pas untuk mencari gaun manis yang cocok untuknya. Dan parahnya lagi, sejak tadi Sooyoung menanyakan pendapat namja itu, yang hanya dibalas oleh dengkuran.
“YA! Kyuhyun-ah!” Seru Sooyoung dengan kesal, melupakan manners wajib ketika sedang bersama Kyuhyun, memanggilnya Oppa. “AYO CEPAT BANGUN!”
Kyuhyun berusaha keras membuka matanya yang berat dan tersenyum sekilas kepada Sooyoung ketika matanya kembali meredup kembali.
“Cepat bangun!! Kau menyebalkan!” Bentak Sooyoung dengan keras sambil menghentakkan kaki di lantai yang dingin. Beberapa orang menatap ke arahnya, tapi Sooyoung sudah terlalu marah—bahkan untuk merasa malu. Ketika sampai bentakan yang terakhir Kyuhyun belumjuga bangun, Sooyoung menghentakkan kaki menjauh dari mal itu, meninggalkan Kyuhyun.

___________

Beberapa menit kemudian, Kyuhyun merasa bahunya ditepuk seseorang dengan pelan. Dia membuka mata dan mendapati sudah ada seorang namja dan yeoja di hadapannya. Dia menegakkan dirinya dan menatap ke sekeliling, berusaha menemukan yeoja yang mengajaknya pergi kesini.
“Kau mencari yeoja yang bersamamu?” Tanya namja itu sambil tersenyum ramah. Kyuhyun mengangguk, dan namja itu melanjutkan ucapannya. “Dia sudah pergi sekitar lima menit yang lalu.”
Kyuhyun terpana. Rasanya dia baru saja meletakkan kepalanya di atas meja kosong. Tapi sekarang dia sudah ditinggalkan.
Well, itu adalah hal yang paling menyebalkan, menurutku. Kalau aku jadi yeojamu itu, aku mungkin sudah memutuskanmu sejak dulu. Biarpun aku sangat mencintaimu,” ujar yeoja di sampingnya sadis. “Sana, pergi dan kejar gadis itu.”
“Ghamsahamnida.” Ujar Kyuhyun cepat-cepat, lalu bergegas bangkit dan berlari menuju pintu mal. Dia benar-benar kelelahan. Kyuhyun sengaja mengerjakan pekerjaannya cepat-cepat supaya bisa belanja perlengkapan pernikahan—dan mungkin bermesraan—bersama Sooyoung. Tapi kenyataannya dia malah terlalu lelah dan bosan mendapat pertanyaan seperti “Apakah gaun ini bagus?” atau “Apakah aku terlihat cantik memakai ini?” atau “Bagaimana menurutmu? Bagus dan cantik kan? Harganya juga murah! Kau setuju aku membeli ini?” dari Sooyoung. Dan—mungkin—artinya dia juga salah. Salahnya karena tertidur dan membuat yeojanya kesal.
Kyuhyun mengeluarkan ponselnya dari saku jasnya—lihat, dia masih mengenakan pakaian kerjanya yang super-duper formal dan panas. Dia mencari kontak nomor Sooyoung dan mengklik tombol panggil. Tidak aktif. Pasti gadis itu me-non-aktifkan ponselnya. Dengan kesal Kyuhyun memukul setirnya, tahu bahwa Sooyoung bisa sangat kekanakan dan egois—meski sifat baiknya lebih dominan—ketika sedang marah seperti ini…

__________

“Omo, Kyuhyun-ah. Jika kau melakukan kesalahan lagi, maka Sooyoung berhak untuk membatalkan pernikahan kalian!” Cetus Ahra ketika Kyuhyun menceritakan tentang hubungannya yang tidak baik kepadanya. “Dengar, kurasa mungkin kau harus mengambil cuti. Aku yakin sekretarismu itu bisa membereskan semuanya. Atau kau bisa meminta Nyonya Hwang yang pintar dan baik untuk menggantikanmu sejenak, sebelum kau menikah.”
“Noona, itu tidak mungkin.” Kyuhyun mendesah keras-keras dengan putus asa. “Appa bisa membunuhku jika tahu pekerjaanku rusak!”
Well, kau lebih memilih batal-menikah atau dimarahi Appa?!”
Kyuhyun mengedikkan bahu. Dia benar-benar bingung sekarang. Dulu, dia bisa dengan mudahnya menjalani pernikahan dengan Soojin, bahkan sangat lancar. Dan sekarang? Tiba-tiba semuanya terasa sulit dan rumit untuknya. Apa jangan-jangan Sooyoung memang bukan takdirnya?! Tapi mengingat perasaannya, rasanya itu tidak mungkin. Well, itu mungkin terjadi jika Sooyoung memang tidak punya rasa sedikitpun padanya. Tapi kenyataannya, Sooyoung menerimanya. Dan itu sudah cukup untuk memperlihatkan rasa itu.
“Sekarang, dengarkan aku.” Tutur Ahra sambil menghela napas. “Kau harus membicarakan hubungan kalian—secara serius—dengan Sooyoung. Mungkin Sooyoung adalah orang yang perfeksionis, yang menginginkan segalanya berjalan lancar dan terencana. Sementara kau—” Ahra menunjuknya dengan telunjuk. “Adalah orang yang tidak terencana sama sekali. Yang sulit itu bukan Sooyoung, tapi justru dirimu sendiri Kyuhyun-ah.”
“Aku?! Aku sulit?!”
“Ya. Namja memang sangat susah untuk dipahami. Bahkan mungkin lebih susah ketimbang yeoja seperti Sooyoung. Dia praktis, Kyu. Kau saja yang tidak bisa mengalihkan pandanganmu ke pekerjaanmu. Coba kau renungkan ini baik-baik. Kau bangun pagi-pagi, sama sekali tidak mengirimkan SMS atau telepon—hanya untuk menanyakan kabar atau berbasa-basi romantis—dan langsung berangkat kerja. Disana, ponselmu dalam keadaan mati. Itu hal yang buruk. Kau tahu, yeoja itu memerlukan namjanya setiap waktu. Lalu tiba-tiba kau mengajaknya kencan, dengan wajah yang kelelahan dan keruh. Melihat tatanan wajahmu dan pakaianmu saja, mungkin Sooyoung sudah bosan. Dan bisa dipastikan, kencan kalian hanya akan berada di ambang kehancuran.”
“Dan lagi,” Ahra kembali berbicara ketika Kyuhyun hendak membuka mulut. “Sikapmu yang keterlaluan—seperti tidur ketika berbelanja, datang terlambat dengan alasan pekerjaan, bla bla bla—bisa membuatnya berpikir ulang, apakah harus membuat pernikahan denganmu, ataukah membatalkannya. Kau tahu, biasanya yeoja yang akan menikah lebih rumit ketimbang ini.”
Kyuhyun mengerutkan kening. Tidak bisa membayangkan ada yeoja yang lebih sulit ketimbang Sooyoung, meski memang ada di luar sana.
“Biasanya, yeoja yang akan menikah menjadi paranoid. Ketakutan yang tidak beralasan, seperti berpikir calon pengantinnya akan mati, atau selingkuh, atau merasa bosan kepadanya. Rasa takut itu bisa menghasilkan kepribadian protektif yang tidak menyenangkan. Dan…,” Ahra berdeham. “Yeoja itu bisa meneleponmu setiap lima detik sekali untuk hal yang tidak penting.”
“Itu mengerikan.”
“Memang. Tapi hal itu tidak bisa dihindari—bisa sih, tapi mungkin sulit.”
“Jadi, aku paham sekarang. Okay, apa Noona bisa meminta Nyonya Hwang menggantikanku? Aku akan mengajak Sooyoung berjalan-jalan.”
“Bagus. Akan kulakukan! Sana, cari tempat yang menarik, beli tiketnya dan gooo!”
Kyuhyun mengangguk, senyum misterius bertengger di bibirnya.
“Aku tidak akan membeli tiket,” katanya dengan tenang. “Tapi mungkin rencana ini akan membuat Eomma dan Appa menggerutu.”
“Yaah, kuharap rencanamu tidak seburuk yang kupikirkan.”
_____________

“Argh.. Ttollongg!” Jerit Sooyoung ketika sebuah sapu tangan mengandung bius membekap mulutnya, membuat kesadarannya perlahan menghilang. Lalu, pemilik tangan itu menggendong gadis itu keluar dari rumahnya, sambil berusaha mengunci pintu.
Setelah meletakkan Sooyoung di dalam mobil, orang itu tersenyum dan mengunci pintu, lalu segera menjalankan mobilnya…


__________

Sooyoung terbangun ketika sinar matahari yang terang dan panas membelai wajahnya. Dia membuka mata dan terpana ketika melihat dirinya sendiri.
Dia…
Memakai gaun pernikahannya, dengan tudung kepala yang sudah dipasang dengan sangat rapid an hati-hati di atas kepalanya, dan make-up putih segar sudah menghiasi wajahnya.
Dengan mata membulat dan bibir menganga, Sooyoung bangkit berdiri dan mendapati bahwa dia berada di ruang rias.
“Kau sudah bangun, Soo?” Tanya Soojin—yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan itu. “Kau tidur sangat lama.”
“Hari ini aku menikah?! Bukannya undangan bahkan belum disebar?!”
“Yaa, tanyakan itu kepada calon suamimu.”
“Apa kemarin dia yang menculikku?!”
Menculik? Tidak ada yang menculikmu.”
“Aish, Unnie tidak mengerti!” Seru Sooyoung sambil mengentakkan kursinya mundur dan bangkit lalu berjalan dengan cepat menuju ke pintu. Sooyoung tambah kaget ketika mendapati bahwa dia sudah memakai sepatu high-heels yang tidak pernah dia beli.
“Aghassi, anda mau kemana?!” tanya seorang pembantunya.
“Dimana tuan Kyuhyun dirias?!”
“Ah, di kamar tengah. Kamar tamu.”
“Ne, gomawo.” Kata Sooyoung sambil bergegas berjalan—sambil mengangkat gaunnya dengan hati-hati—menuju ke kamar tengah. Sesampainya di depan pintu kamar tamu, Sooyoung mengetuk pintu dengan pelan, setelah mendengar seruan yang mempersilakannya masuk, Sooyoung segera membuka pintu dan mendapati bahwa Kyuhyun sendirian di ruangan itu.
“Kau menculikku!?” Tuduh Sooyoung langsung.
“Apa?! Menculikmu?!”
Sooyoung bertambah geram ketika Kyuhyun mengatakannya sambil menahan senyumnya.
“YA! Jangan menipuku!” Serunya segera dengan geram.
“Aku tidak menipumu.”
Kali ini, senyuman Kyuhyun sudah berubah menjadi cengiran khasnya. Sooyoung mengentakkan kakinya dengan kesal, hampir membuat tudungnya goyah.
“Jangan membuat gerakan seperti itu. Tatananmu bisa rusak!”
“Aku akan terus melakukannya sebelum kau mengatakan yang sejujurnya!” Seru Sooyoung.
“Ya ya, aku memang menculikmu. Bagaimana dengan kejutanku?! Aku minta maaf dengan kemarin…”
Tiba-tiba, Sooyoung yakin sekali bahwa dia kembali jatuh dalam pesona Kyuhyun. Dia merasa sangat bahagia secara tiba-tiba. Dan, refleks Sooyoung memeluk Kyuhyun.
“YA! Dandanamu bisa rusak!” Tolak Kyuhyun sambil mendorong Sooyoung pelan. “Acara peluk-pelukannya kita undur ya? Bagaimana kalau nanti malam saja?”
Pletak!
“YA! Kenapa memukulku?”
“Kau mesum!” Seru Sooyoung sambil tertawa. Dia merasa kekesalannya kemarin terangkat begitu saja. Itulah kehebatannya cinta, bisa membuat orang begitu marah, bisa membuat orang begitu kecewa dan sedih, dan sedetik kemudian bisa membuat orang itu kembali ceria.
“Ayolah, kau sudah memaafkanku, kan?” Tanya Kyuhyun.
“Itu bisa diatur!” Sooyoung berkata sambil memetik jarinya sendiri. “Omong-omong, kenapa kau bisa terpikir tentang rencana ini? Dan apakah kakakku ikut terlibat disini..?”
“Ah, tidak. Hanya aku, periasmu, dan kau yang tahu. Wajahmu childish sekali ketika tidur.”
Wajah Sooyoung memerah.
“Waah, ternyata kau bisa malu juga ya?”
“YA! Cho Kyuhyun!”
“Ada apa? Cho Sooyoung?”
Dan warna merah itu semakin jelas terlihat.
Mereka tertawa bersama.

_______________

Sooyoung tersenyum mengingat ketika dia belum menikah dengan Kyuhyun. Dan betapa banyaknya masalah yang menimpanya dan Kyuhyun. Ah, sudah lima tahun yang lalu… Sekarang, Sooyoung dan Kyuhyun sudah memiliki seorang putera.
“Ya, kenapa tersenyum-senyum seperti itu, yeobo?” Sapa Kyuhyun sambil meloncat duduk di samping Sooyoung, lalu menidurkan kepalanya di atas paha Sooyoung.
“Aku teringat tentang penyamaran dulu.”
“Aah, itu ya. Tidak kusangka itu bisa terjadi kepadaku. Seperti film saja.” Kyuhyun mencubit hidung Sooyoung pelan yang membuat empunya tertawa.
Lalu, entah siapa yang memulai, bibir mereka sudah menyatu…

E N D

Eotthe? Akhirnya Impostress ini tamat juga *elapingus-__-
Gimana? Jelek banget ya? Awalnya Author pengen bikin yang romantic dikit, tapi malah kayak gini yng jadi -___- *nangisbarengkyu
Meskipun karya Author jelek banget tetep COMMENT yaa? ^^
Tunggu My Fault Chapter 1-nya~
Bakal segera terbit looh ^^
Annyeong~

9 komentar:

  1. lucu lucu...
    soo eonnie d culik ama kyuppa, pas sdar lgsng nikah...
    enaknya...
    mau donk d culik klo pnculik kyuppa #PLAK
    daebak author..
    next ff kyuyoungnya dtnggu...

    BalasHapus
  2. waawawawaaa ternyata sudah lima tahuuunnn hiaaa thooor kenapa first nightnya di skip--''

    BalasHapus
  3. yaaah udahan ya FF nya :/
    terlepas dari alurnya yang kecepetan..dari awal udah suka sama konflik antara mereka kkkk dan ternyata itu udah 5 taun lalu ya...daebakkk ^^

    BalasHapus
  4. cepet bgt diendingnya o__O kirain ada cerita pas mereka baru nikah+soo hamil. gak taunya malah lgsg 5 thnn aja. kyu emg kurang peka, hrs dikash tau ahra dulu -__-tp sekalinya udh ngerti, malah romantis XD

    BalasHapus
  5. kyuppa nih bener2 evil
    mau nikah aja jadi kayak gitu --"

    daebak :)
    ff lainnya d tnggu y :)

    BalasHapus
  6. hahahaha wahhh . lucu bgt thorr ...
    tpii endingnya kecepetan .. tpii seruu bgt ..
    jadii sambil baca senyam senyum terus ... hahahaha :D
    ff lainnya d tunggu bgt ..
    FIGHTING !!

    BalasHapus
  7. Ahh akhir ya Nih ff emg paling ditunggu.. Yah end menganggu aja -_- buat after story Nya dong thor hehehe :D

    BalasHapus
  8. chingu, buat as nya dong, tambah cerita anaknya kyuyoung....

    BalasHapus
  9. yahhhh kog tiba tiba end sih...lanjutin dong..after story wajib nih thor..banzai

    BalasHapus

 

CRACKER Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template