Jumat, 15 Februari 2013

[Oneshoot] Twenty Five Minutes


Title: Twenty Five Minutes

Author: @MeydaaWK



Cast:
-Cho Kyuhyun
-Choi Sooyoung
-Shim Changmin

Genre: Sad

Rating: Teenager

Length: Oneshoot

Poster by Shinessy 
Author Note:
Author comeback lagi keke~ Mian ya Author gak bareng sama Impostressnya hehe
Kemarin ada yang komen tentang alurnya yang kecepetan, ya udah END-nya Author lamain deh. Oke? Gak apa2 kan? Keke~
Langsung aja ya. Oh ya jangan lupa dengerin lagu meloow2 gitu oke? Keke
Check It Out!
Happy Reading~ 
____________

Author POV


“Kyuhyun-ah, kau sudah berjanji, kita akan menikah ketika kita sudah besar,” kata seorang gadis kecil sambil menyodorkan jari kelingkingnya yang mungil. “Dan aku juga berjanji begitu.”
“Ya, kita akan bersama ketika besar sedikit. Sampai tinggiku mencapai dua meter!” Kata laki-laki kecil di sampingnya sambil menautkan jari kelingkingnya dan mengangguk-angguk meyakinkan.
“Ne, kita akan bersama.”
                                
_____________

“Kyuhyun-ah, ayo kita berangkat sekolah!” Ajak gadis itu sambil tersenyum ceria. Ranselnya yang bewarna biru muda mengayun-ayun di punggungnya mengikuti gerakan tubuhnya.
“Ayo, aku juga sudah siap.” Kata laki-laki itu sambil menyandang ranselnya dan mengikuti langkah gadis kecil bernama lengkap Choi Sooyoung itu dengan sama cerianya.
Mereka berjalan di sepanjang padang rumput yang harus mereka lewati ketika akan berangkat sekolah sambil bergandengan tangan. Berulang kali Kyuhyun memetik bunga-bunga kecil dan menyodorkannya kepada Sooyoung. Sementara Sooyoung hanya terkikik kecil dan memegangi setiap bunga yang dipetik Kyuhyun, sebelum membiarkannya jatuh ke tanah yang sedikit basah.
“Sooyoung-ah, kata Eomma, kami akan pergi ke Jepang.” Kata Kyuhyun tiba-tiba setelah berhasil menendang kaleng bekas, menimbulkan suara bergemelentang.
“Mwo? Pergi ke Jepang? Waah, pasti asyik sekali! Aku boleh ikut ya, Kyu? Kau kan pernah bilang kalau kita akan pergi kesana secepatnya!”
“Aniya, Sooyoung-ah. Eomma bilang, aku tidak boleh mengajak siapa-siapa, termasuk kau.”
“Kenapa begitu? Apa Ahjumma sedang marah padaku? Kenapa aku tidak boleh ikut kalian?”
“Karena Eomma bilang, kami tidak akan kembali kesini lagi.”
Tiba-tiba Sooyoung tertawa terbahak-bahak.
“Kenapa malah tertawa?”
“Apa kau sedang bercanda? Pasti Ahjumma sedang bercanda! Mana mungkin kau meninggalkan tempat ini! Disini sangat indah dan bagus! Dan kalau kau pergi, kau tidak akan punya teman baik lagi sepertiku.”
“Benar juga ya. Aih, biar nanti kukatakan pada Eomma.”
“Nah, begitu. Ayo kita harus cepat, kau bilang hari ini kau piket kelas.”
Kyuhyun hanya mengangguk-angguk dan mengikuti langkah Sooyoung yang lebar dan bertanya-tanya dalam hati, kenapa Eomma-nya bercanda seperti itu?!


______________


“Sooyoung-ah!” Panggil Kyuhyun ketika dia berhasil memasuki kamar Sooyoung.
“Wae?” Tanya Sooyoung sambil menghampiri Kyuhyun. Awalnya, gadis kecil itu sedang membaca buku anak-anak yang menceritakan tentang Sleeping Beauty yang dibeli ibunya beberapa saat yang lalu untuknya.
“Duduk dan dengarkan baik-baik.” Kata Kyuhyun sambil menarik nafas panjang seolah akan menceritakan kisah yang saaangat panjang. “Eomma bilang, aku tidak akan tinggal disini. Dan dia juga bilang, aku tidak bisa mengajakmu karena pasti Eomma-mu menolaknya. Kami akan pergi jauuh sekali.”
“Kenapa begitu?” Tiba-tiba, air mata menggenangi matanya yang bening. “Kenapa aku tidak boleh ikut? Biasanya juga Eommaku boleh-boleh saja kalau aku tidur di rumahmu.”
“Aku juga tidak tahu. Padahal kan kami hanya disana, palingan juga sehari.”
“Kyuhyun-ah! Eommamu mencarimu!” Seru Eomma Sooyoung yang tiba-tiba berdiri di sudut pintu. “Ayo cepat turun,”
Kyuhyun dan Sooyoung saling menatap sebelum akhirnya turun ke lantai bawah untuk menemui Eomma Kyuhyun.
Ketika sampai di bawah, Sooyoung melihat bahwa Eomma Kyuhyun tengah kesulitan membawa tas sandangnya dan ransel Kyuhyun yang terlihat penuh.
“Kyuhyun-ah, kajja kita pergi.” Ajak Eomma Kyuhyun sambil tersenyum.
“Ahjumma, memangnya Ahjumma mau pergi kemana?”
“Bukannya Kyuhyun sudah memberitahukannya padamu, Soo? Kami akan pindah ke Jepang.”
Raut wajah Sooyoung dan Kyuhyun berubah.
Dan, itulah terakhir kalinya mereka saling melihat.

_______________


Kyuhyun kembali mengetikkan sebuah nama yeoja yang beberapa tahun ini dicarinya. Hasilnya, banyak sekali pengguna jejaring sosial yang bernama sama dengan yeoja itu. Banyak sekali, sampai Kyuhyun tidak yakin mana yeoja yang benar.
Setelah berusaha mengecek profil satu persatu yeoja bernama sama itu, akhirnya Kyuhyun menyerah. Kepalanya pusing dan matanya panas. Pasti itu karena efek terlalu lama di depan komputer. Kyuhyun segera melog-out akunnya dan mematikan komputernya lalu beranjak menuju dapur.
Sejak JHS, Kyuhyun selalu menyempatkan diri untuk mencari-cari yeoja yang dicarinya itu. Teman masa kecilnya yang dua tahun lebih muda darinya. Yeoja yang selalu mengisi hatinya sampai penuh, tidak bersisa. Namun, yang didapatkannya hanya yeoja-yeoja lain yang tidak dikenalnya yang kebetulan bernama sama.
Kesal. Dia kesal dan lelah. Andai saja dulu dia tidak dipaksa pindah oleh orangtuanya, pasti sekarang dia bisa tetap berhubungan dengan yeoja itu. Tanpa perlu bersusah payah mencari di dunia maya. Dia pasti masih bisa melihat senyuman Sooyoung yang begitu dikenalnya dan masih bisa bermain bersamanya.
Tapi, apalah gunanya menyesal? Tidak ada. Jadi, lebih baik Kyuhyun kembali berusaha mencari seorang yeoja bernama Choi Sooyoung.
“Kyu! Kajja kita keluar, aku bosan di rumah terus menerus!” Seru Kibum sambil memasang wajah cemberutnya yang paling buruk.
“Aku juga bosan. Memangnya kau mau kemana?” Tanya Kyuhyun sambil bergegas menghampiri Kibum yang tengah tiduran di kasurnya.
“Bagaimana kalau pergi ke bioskop?”
“Itu terlihat seperti yeoja,” sahut Kyuhyun malas begitu mendengar kata ‘bioskop’. “Bagaimana kalau kau mengantarkanku mencari CD terbaru?”
“Itu pasti membosankan. tapi, ya sudah, kajja!”
“Baiklah, kau keluar sana! Aku mau berganti baju!”
Kibum hanya mengangguk sekilas lalu mengikuti perintah Kyuhyun.
Dua menit kemudian, Kyuhyun keluar setelah mengganti kaosnya dengan kemeja dan jas non-formal bewarna krem. Di depannya sudah berdiri Kibum.
“Ayo kita berangkat,”
Dan mereka pun berangkat dengan menggunakan mobil Kyuhyun.

______________


Kyuhyun berjalan di sepanjang koridor toko CD itu. Berusaha mencari lagu yang pas untuknya. Tidak terlalu sulit, Kyuhyun sudah membawa tiga buah CD berlabel ‘New’ dan membawanya ke kasir. Tapi langkahnya terhenti ketika mendapati seorang yeoja berambut panjang melintas di hadapannya dengan langkah-langkah lebar.
“Choi Sooyoung!” Seru Kyuhyun sambil berusaha berlari menghampiri yeoja itu.
Ketika yeoja itu berbalik, Kyuhyun yakin sekali kalau yeoja itu adalah Sooyoung, teman masa kecilnya.
Awalnya, yeoja itu mematung sejenak, berusaha mengingat-ingat wajah Kyuhyun, lalu ketika dia sudah teringat, yeoja itu langsung melompat memeluk Kyuhyun.
Slow-motion.
Dramatis.
Tanpa sengaja, Kyuhyun menjatuhkan tiga buah CD yang tadi dibawanya dan memeluk yeoja itu—yang bernama Choi Sooyoung—dengan erat.
Dunia seolah berhenti ketika pelukan mereka semakin mengerat.
“Kyuhyun-ah, benarkah itu kau?” Seru Sooyoung dengan suara yang parau.
“Nde, Sooyoung-ah! It’s me. Apa aku terlalu tampan sampai kau tidak mengenaliku?”
Sooyoung hanya tersenyum tipis. Dan Kyuhyun mendapati seakan ada kabut tebal di mata bening gadis itu. Dan itu membuatnya risau.
“Ayo, kita makan bersama. Aku begitu merindukanmu, Soo.” Kata Kyuhyun, berusaha mengabaikan kabut di mata Sooyoung.
Dan kali ini kabut itu semakin terlihat.
“B-baiklah, tapi tunggu sebentar, ne.” Kata Sooyoung lalu berjalan menjauh sambil merogoh sakunya dan mengeluarkan ponsel bewarna hitam metalik dan meng-klik layarnya beberapa kali..
Kyuhyun tersenyum.
“Kyuhyun-ah, siapa dia?” Tanya Kibum tiba-tiba.
“Oh, Kibum-ah, kau pulang duluan saja ya. Aku duluan,”
Kibum merengut tapi tak urung mengikuti instruksi Kyuhyun, membiarkan temannya itu ‘berkencan’ dengan yeoja yang baru ditemuinya iytu. Meski Kibum tidak mengenal Sooyoung, dia cukup tahu jika Sooyoung adalah orang yang penting di hidup Kyuhyun. Karena hal itu, dia memutuskan menyingkir sebelum terkena amukan Kyuhyun.
Setelah Kibum meninggalkan Kyuhyun sendirian, Kyuhyun memutuskan untuk memikirkan hal-hal yang akan dilakukannya bersama Sooyoung setelah gadis itu kembali. Dia memikirkan hal-hal yang terdengar romantis, dan dia sadar bahwa dia lapar. Mungkin Sooyoung juga belum makan, jadi makan adalah hal paling praktis—dan mungkin romantis—untuk kali ini.
“Mianhae, Kyuhyun-ah. Apakah kau sudah menunggu lama?” Tanya Sooyoung setelah kembali di hadapan Kyuhyun.
“Aniya, aku juga sedang melihat-lihat CD.” Jawab Kyuhyun berbohong, dia tidak ingin dianggap terlalu terobsesi pada gadis di hadapannya kini. “Apa kau sudah makan?”
“Nde?”
“Apa kau sudah makan?” Kyuhyun mengulang pertanyaannya. Dia tahu jika pikiran Sooyoung sedang tidak disini, melainkan melayang.
“Hmm, belum.”
“Baiklah, kajja kita berangkat makan, masakan di kafe itu lumayan,” ujar Kyuhyun sambil menunjuk sebuah kafe di seberang toko CD dengan dagunya. “Setuju?”
“Setuju.” Kata Sooyoung ceria sambil menggamit lengan Kyuhyun.
Entah mengapa, Kyuhyun merasa sangat bahagia sekaligus malu pada saat bersamaan. Memang seharusnya dia yang menggamit lengan Sooyoung, bukan kebalikannya. Dan hal itu membuatnya sedikit tidak nyaman.
Setelah duduk di kursi pojok kanan, seorang pelayan perempuan menghampiri mereka sambil bertanya pesanan mereka.
“Aku sup kimchi dan espresso saja.” Kata Kyuhyun. Matanya memandangi Sooyoung seolah bertanya pesanan yeoja itu.
“Mmm, aku diet coke dan pai krim saja,”
Kyuhyun membulatkan matanya. Biasanya, Sooyoung tidak pernah menjaga berat badan, dan sekarang yeoja itu memesan makanan rendah-lemak?! Tapi, itu kan ketika Sooyoung masih kecil. Dan sekarang yeoja itu sudah dewasa, jadi mungkin banyak perubahan yang terjadi tanpa sepengetahuannya.
“Kau tinggal dimana selama ini?” Tanya Kyuhyun dengan sopan.
“Aku tetap tinggal di Korea, di Seoul. Dia apartemen,”
“Kenapa aku tidak pernah menjumpaimu?”
Sooyoung terlihat malu. “Aah, sebenarnya—aku tidak menghabiskan waktuku di Seoul. Aku punya banyak urusan sehingga harus keluar negeri. Kau sendiri?”
“Keluar negeri? Apa pekerjaanmu?”
“Mmm, kau tidak perlu tahu itu.” Kata Sooyoung berusaha mengalihkan perhatian Kyuhyun. “Kau sendiri belum menjawab pertanyaanku.”
“Oh, itu. Aku kembali ke Jepang kira-kira tiga tahun yang lalu.” Aku sudah berusaha mencarimu lewat jejaring sosial, tapi tidak pernah ketemu.
“Ah, sudah lama sekali ya.” Ujar Sooyoung sambil meminum diet coke-nya dan diam beberapa saat. “Katakan padaku, apa kau sudah punya pasangan?”
“Belum, aku—aku menantimu, Soo.” ujar Kyuhyun sambil memandang Sooyoung intens. Kali ini, kabut itu semakin tebal dan menggelap.
Seketika, meja itu berubah menjadi sangat canggung. Sooyoung tampak syok mendengar pengakuan Kyuhyun itu, sementara Kyuhyun sendiri bingung kenapa reaksi Sooyoung tidak seperti yang diperkirakannya.
“M-Mi-anhamnida, kalau ucapanku terdengar sangat tidak sopan.” Kata Kyuhyun akhirnya sambil menunduk. Dia tidak tahu mengapa dia mengatakan hal yang membuat pertemuannya dengan Sooyoung hancur seperti sekarang ini.
“G-gwenchana, bukan salahmu.”  Sooyoung tersenyum manis, tapi Kyuhyun yakin sekali, ada sebersit rasa menyesal dari matanya, mata yang sekarang begitu gelap dan dalam. Mata yang dengan jelas mengatakan sedang menyembunyikan suatu hal.
Setelah makanan mereka habis, Sooyoung buru-buru berdiri dan mengatakan mempunyai janji dengan seseorang, lalu segera membayar bon dan pergi.
Begitu saja.
Kencan yang diharapkannya selama puluhan tahun berakhir begitu saja, tanpa Kyuhyun sempat meminta nomor telepon, e-mail, atau akun sosial Sooyoung. Berakhir dalam kecanggungan yang membuat Kyuhyun kesal.


________________


“Jadi kau memutuskan melacaknya lagi?” Tanya Kibum ketika dia sedang duduk bersama Kyuhyun di depan komputer namja itu. “Jujur, kau bodoh sekali! Kenapa tidak meminta nomor ponselnya?!”
“Dia pergi meninggalkanku begitu saja. Dan aku terlalu kaget untuk bicara.” Bela Kyuhyun, namun pandangannya tetap fokus pada layar monitor. Meniti satu-persatu nama-nama ‘Choi Sooyoung’ di layarnya. Pandangannya terhenti ketika melihat sebuah avatar yang menunjukkan seorang yeoja berambut panjang yang sedang tertawa ceria di pantai. Kyuhyun tidak salah lihat lagi, dia yakin itu adalah Sooyoung. Segera di-kliknya nama akun tersebut, tapi—sekali lagi—dia tersentak mendapati bahwa nama akun itu bukan hanya Choi Sooyoung. Melainkan, Shim-Choi Sooyoung.
“K-Kyu? Kenapa yeoja itu memakai marga orang lain?”
Kyuhyun mengabaikan pertanyaan Kibum dan menelusuri profil yeoja itu. Benar. Bahkan ulang tahun serta tahun kelahirannya sama persis dengan Sooyoung yang dia kenal. Baiklah, Kyuhyun mencari status hubungan gadis itu. Kosong, yeoja itu tidak memperlihatkan status hubungannya. Kyuhyun tidak bisa mennghubunginya lebih jauh.

_____________


“Dia bilang rumahnya berada di apartemen ini,” gumam Kyuhyun pelan sambil mengecek daftar pemilik apartemen. Tidak ada yang bernama Choi Sooyoung.
“Maaf, tuan. Sebenarnya anda mencari siapa?” Tanya Resepsionis yang sekarang ada di hadapan Kyuhyun.
“Begini, saya mencari seorang Aghassi bernama Choi Sooyoung.”
“Mmm, nde.” Resepsionis itu mengangguk dan membuka daftar pengguna apartemen. “Anda siapanya nona Sooyoung?”
“Teman,” meskipun aku berharap lebih dari itu.
“Ah, ya. Ini dia, nona Choi Sooyoung tinggal di kamar nomor 196,”
“Nde, ghamsahamnida.”
“Cheonmaneyo,”
Kyuhyun bergegas menaiki lift dan memencet lantai Sembilan. Ketika lift berhenti, Kyuhyun bergegas keluar dan mengurutkan nomor-nomor kamar itu. Langkahnya terhenti ketika melihat nomor 195.
Ting tong!
Kyuhyun membunyikan bel beberapa kali. Berharap seseorang di balik sana menjawabnya dan membuka pintu. Beberapa menit setelahnya, baru seorang yeoja yang sangat dikenalnya keluar. Sooyoung memakai kaus bewarna hijau dan celana training putih. Yeoja itu tampak kaget melihat kehadiran Kyuhyun yang tiba-tiba.
“Apakah aku mengganggu?” Tanya Kyuhyun canggung.
“Ah, tentu tidak. Ayo masuk, kukira kita tidak akan bertemu lagi, aku lupa memberitahumu tentang nomor ponselku dan alamatku, ayo masuk.” Ujar Sooyoung ceria sambil memberikan tempat untuk Kyuhyun masuk. “Disini sangat berantakan, sejak beberapa bulan aku tidak merapikannya karena aku sangat sibuk.” Lanjutnya sambil mengambili beberapa bungkus belanja yang berserakan. Kyuhyun tidak tahu Sooyoung baru berbelanja apa saja, tapi dia melihat sebuah bungkus yang mempunyai slogan make you pretty with the golden ring!
“Nah, silakan duduk disini.” Ujar Sooyoung lagi sambil menunjuk sofa, beberapa berkas-berkas terletak disana dengan sangat berantakan. Mungkin tidak pantas disebut tempat tinggal perempuan. Tapi Kyuhyun oke-oke saja, karena kamarnya dua kali lipat lebih berantakan daripada ini.
Sooyoung berjalan menuju dapur dan menuang jus ke dalam gelas Kristal mungil yang cantik dan meletakkannya di atas baki, bersama beberapa camilan yang telah diambilnya dari lemari. Lalu, Sooyoung menggerakkan kakinya menuju ruang tamu.
“Silakan dinikmati,” ujar Sooyoung tenang. “Apakah kau merasa lelah, atau kedinginan atau kepanasan?”
Kyuhyun menggeleng.
Mereka berbicara beberapa menit, sebelum kembali sibuk dengan pikiran masing-masing. Lalu Kyuhyun kembali membuka percakapan tentang masa kecil mereka yang bahagia. Sooyoung dan Kyuhyun tertawa ketika mengingat kejadian lucu mereka pada jaman dahulu. Pembicaraan mengalir begitu saja.

______________


Kyuhyun memandangi gereja di hadapannya. Kenapa Sooyoung mengirimkan SMS yang menyuruhnya untuk datang kesini? Memangnya ada apa?! Ini memang hari minggu, tapi masa Sooyoung ingin beribadah bersama dirinya?
Dengan langkah lebar Kyuhyun memasuki gereja tersebut. Halaman gereja itu penuh dengan hiasan bunga-bunga cerah yang cantik. Di ambang pintu, dia mendapatkan semua jawabannya. Terlihat seorang yeoja dengan gaun pengantin dan buket bunga di tangannya bersama seorang namja tinggi yang tampan berdiri di sampingnya, menggamit lengan Sooyoung mesra.
Kyuhyun hanya bisa mematung. Bagaimana mungkin semua ini terjadi?! Dia baru bertemu Sooyoung beberapa kali, dan kini dia mendapati yeoja yang sangat dicintainya itu telah bersanding dengan orang lain?
“Kyuhyun-ah!” Teriak Sooyoung ceria.
Mulut Kyuhyun dan seluruh tubuhnya terkunci oleh suatu energi yang hanya bisa membuatnya mematung.
“Kyuhyun-ah?” Sooyoung menghampiri Kyuhyun setelah memberikan buket bunga yang tadi dibawanya kepada namja di sampingnya.
“S-Soo-Sooyoung-a-ah—” Kyuhyun mendapati suaranya bergetar. “K-kau sssudah m-me-menikk-kah? Tapi bagaimana dengan janji kita dulu?” Matanya tiba-tiba terasa penuh dengan air mata.
Sooyoung menunduk, tidak berani menatap namja yang—tanpa sengaja—telah disakitinya kini.
“Kau tahu aku menyukaimu, Soo! Bahkan aku mencintaimu! Sangat sangat mencintaimu! Kkenapa kau tidak bilang?”
Sooyoung semakin tertunduk. Tiba-tiba, seisi gereja lengang, tidak ada suara orang berbicara, kecuali lagi sakral yang sengaja diputar.
“Kenapa kau justru memberiku harapan yang sangat besar? Kenapa kau tidak pernah berkata yang sejujurnya padaku…?” Air mata mulai menetes di pipi Kyuhyun. “Kau tahu? AKU SANGAT MENCINTAIMU CHOI SOOYOUNG!”
“Kyuhyun-ah~” akhirnya Sooyoung berhasil mengeluarkan suaranya. “Coba kalau kau datang dua puluh lima menit yang lalu! Coba kau datang sebelum kami mengatakan janji sehidup semati! Kejadiaannya tidak akan seperti ini—”
Kyuhyun tidak berkata-kata lagi dan meninggalkan Sooyoung sendirian, Berusaha meredam rasa sakit dan marahnya yang menjadi satu dalam hatinya. Dia berjalan tak tentu arah, kemana saja, yang penting jauh dari gereja itu dan Sooyoung.
Kyuhyun membuka mobilnya yang terkunci, tangannya—dan tubuhnya—bergetar kencang, dia gagal membuka kunci mobilnya. Air mata menetes-netes di atas celana yang dipakainya. Membuat beberapa noda basah.
Cklek.
Kyuhyun segera masuk ke dalam mobil dan menutupnya lalu membenamkan wajahnya di kedua tangannya yang terbuka lebar.
—Coba kau datang dua puluh menit yang lalu! Coba kau datang—”
Ucapan Sooyoung seperti berputar-putar di kepalanya. Kyuhyun menarik nafas dalam-dalam, berusaha meredakan amarahnya yang tiba-tiba muncul. KENAPA YEOJA ITU TIDAK PERNAH BILANG BAHWA DIA AKAN MENIKAH HARI INI? KENAPA SEMUA INI TERJADI PADANYA? KENAPA BUKAN DIA  YANG BERSANDING DENGAN SOOYOUNG?
Kyuhyun membanting sebuah pengharum ruangan ke bawah dan mengobrak-abrik segala barang yang ada di hadapannya. Beberapa kali dia memukul setir dengan tangannya dan mengacak-acak rambutnya dengan kasar. Air matanya mengalir. Memang menyedihkan melihat seorang namja kuat yang selalu tersenyum menangis dan mengamuk seperti ini. Terlebih, dia seorang namja.
Kyuhyun lalu tersadar. Dia menjalankan mobilnya keluar dari pelataran parkir gereja itu dengan cepat.


____________




Epilog – SURAT SEORANG SHIM SOOYOUNG KEPADA CHO KYUHYUN –


04 Mei 20xx



Kyuhyun-ah (mungkin aku harus memanggilmu Oppa—mulai sekarang) kau pasti marah sekaligus kecewa kepadaku. Jujur, aku juga kecewa dengan diriku sendiri. Kenapa semudah itu aku mencari penggantimu? Kenapa aku tidak memberimu waktu untuk menjalin hubungan dan menepati janji kita?

Aku tidak tahu alasan apa yang kumiliki untuk menerima pinangan Changmin Oppa. Aku memang menyukainya ketika pertama kali aku melihatnya. Itu karena sifatnya sedikit menyinggung dirimu. Itu karena aku begitu putus asa untuk bertemu denganmu. Itu karena aku mengira kau sudah memiliki orang lain. Itu karena aku mengira kita tidak akan bertemu….

Tapi, Oppa, kau membuatku menyesal dengan keputusan awalku. Kau datang empat hari sebelum pernikahan kami. Dan aku tidak bisa membatalkan pernikahannya. Semua undangannya sudah tersebar, dan persiapannya pun sudah disiapkan. Kau pasti melihat bungkus belanja berserakan di apartemenku kan? Aku berbelanja perlengkapan pernikahan dengan Changmin Oppa. Saat itu, aku yakin sekali keputusanku adalah benar.

Lalu kau datang, Oppa.

Kau membuat diriku berada di tengah rasa keputus-asaan. Malamnya—setelah kita bertemu—aku bertanya kepada Tuhan, apakah aku harus membatalkan pernikahanku dengan Changmin Oppa, atau tetap melanjutkannya dan melupakanmu. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Benar-benar tidak tahu, Oppa…

Dan akhirnya keputusan itu kubuat ketika kita tidak bertemu lagi dan kau lupa menanyakan nomor ponselku,aku sedikit lega saat itu karena aku tahu kau tidak mungkin menemukanku. Tapi aku salah, kau menemukan apartemenku Oppa…

Aku marah kepada diriku sendiri karena sikap goyahku. Aku benci kepada diriku sendiri. Aku menolak bertemu dengan semua orang selama sehari penuh. Aku menangisimu dan menangisi diriku sendiri.

Jangan salah, Oppa. Jangan mengira aku sudah tidak mencintaimu. Aku masih saaangaaat mencintaimu. Tapi aku juga mencintai Changmin Oppa. Aku menyukaimu sekaligus menyukai CHangmin Oppa. Aku egois dan serakah, itu semua benar. Dan aku menyakiti diriku sendiri dengan berkata aku sudah tidak mencintaimu di hadapan semua orang.

Perasaanku terbagi.

Aku rindu padamu Oppa. Sangat sangat rindu. Aku senang, sekaligus sedih ketika kita bertemu…

Oppa, kumohon, jangan benci kepadaku. Jangan membenciku dan mengingatku sebagai seorang yeoja yang mengingkari janji. Sudah kubilang, kau terlambat dua puluh lima menit, Oppa.

Saat janji pernikahan, aku sedikit berharap kau datang ketika aku hampir mengucapkan kata ‘bersedia’ dan berteriak bahwa kau tidak setuju dengan semuanya. Lalu pernikahannya batal, dan aku bisa hidup denganmu. Tapi, kau terlambat Oppa… Aku sudah menjadi milik Changmin Oppa…

Aku benar-benar meminta maaf kepadamu karena tidak memberitahukan tentang pernikahanku dan membuatmu benar-benar marah kepadaku, hanya saja, aku merasa—aku tidak ingin melihatmu melihatku dalam busana kebohonganku. Kukira, kau tidak akan datang ke gereja, tapi kau datang Oppa. Dan kau membuat perasaanku sangat hancur ketika kau menangis dan mengatakan mencintaiku.

Aku masih mencintaimu, Oppa….

Tolong—

Tolong jangan benci aku… Karena aku masih begitu mencintaimu… Meski aku tahu kita tidak akan pernah bersama lagi.

Aku mohon….



Seorang yang masih mencintaimu,
Choi Sooyoung. 


                                                                          


                                                                                  E N D 

                                Akhirnya selesai juga ff sad-gaje saya ini keke~
  
Mian ya kalo masih banyak typo yang bertebaran dll ^^
Tetep RCL ne? 
Bye Bye *tebarkalajengkingbarengChen:D




 

6 komentar:

  1. hiyaaa,25 menit yg jadi petaka T____T

    kenapa dulu kyuppa bilang gk akan kembali,soo eonn kan putus asa

    daebak,sad ending T____T

    BalasHapus
  2. Kyuu...sama aku aja :D #digaplok sparkyu
    aku penasaran bgt ama kelanjutannya
    mungkin ga yah kyuyoung bkalan bersatu
    wlpn cinta ga haru memiliki
    dtggu kelanjutannya ya ^^

    BalasHapus
  3. huwaaa.... sad ending....
    hiks.. hiks...
    bkin sequelny donk...

    BalasHapus
  4. Bagus, cuma kurang feel aja hehe

    BalasHapus
  5. Feel kurang thor..
    Jadi, nyeseknya juga kurang :D
    Tapi GOOD kok thor :)
    <3 Your Fanfiction :*
    *kok?

    BalasHapus
  6. Kyu nganggur skarang, yaudah sma ak aj,
    Sweet tpi ak lbih ska Kyuyoung bersama

    BalasHapus

 

CRACKER Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template