Senin, 18 Februari 2013

[Chapter 7] Impostress



Title: Impostress

Author: @MeydaaWK *followyaaa~


Cast: Find It By Yourself.

Genre: Romance *kayaknya

Rating: PG14

Length: Chaptered

Author Note:
Annyeonghaseyo *tebarkalajengking:D
Author comeback lagi nih :* Adakah yang kangen sama Author? Kagak yaa? U,U
Kan kemarin ada yang bilang alurnya kecepatan, jadi Pra-Endingnya Author undur lagi --"
Mian ya kalo part ini gak memuaskan -___-
Langsung aja deh, don't be silent readers ne? ^^

Check It Out~

Happy Reading~

_____________




 “Kyuhyun-ah, sekali ini saja, tolong jangan membuat semuanya hancur lebur. Aku tahu kau marah, tapi tolong sekali ini saja, jangan membuat Eomma atau Appa atau keluarga Choi marah besar kepadamu. berlaku baiklah. Dan, well, semoga rencanamu tidak seburuk yang kukira.”
Kyuhyun hanya tersenyum mendengar celotehan kakaknya yang terkadang tidak penting. Tapi, mungkin rencananya ini benar-benar akan menghancurkan segalanya…

                                                            __________

Ketika Sooyoung sampai di apartemen yang beberapa bulan ini ditinggalinya, dia mendapati seluruh keluarganya dan keluarga Kyuhyun sudah duduk dengan tenang dan bersuka ria.
“Annyeonghaseyo~” sapa Sooyoung sambil membungkuk hormat, tepat ketika pintu apartemen itu terbuka.
Kyuhyun hanya melewati Sooyoung begitu saja, tanpa tersenyum sedikitpun, atau hanya untuk mengirimkan pandangan sangar kepadanya. Perasaan Sooyoung semakin campur aduk melihat kedatangan Kyuhyun.
“Sooyoung-ah!” Panggil Soojin tiba-tiba sambil tersenyum riang. Sooyoung tahu sekali wajah riang yang ditunjukkan kakaknya itu hanyalah topeng. Dan dia tahu, sekarang kakaknya itu sedang merasakan cemas.
Cepat-cepat, Sooyoung berjalan menghampiri kakaknya.
“Waeyo?” Tanya Sooyoung.
“Jebal, tolong aku. Eomma memaksaku memasak banyak kimchi karena melihat kimchi yang ada di lemari es. Itu kau yang membuatnya, kan? Ayo cepat buat lagi.” Jelas Soojin ketika mereka sudah menyelinap ke dalam dapur.
Sooyoung hanya tersenyum tipis lalu mulai mengeluarkan alat-alat dari rak piranti memasak. Setelahnya, dia menarik beberapa sayuran dan memulai pekerjaannya.

“Apa yang mereka lakukan di dalam?” Bisik Kyuhyun pada Ahra yang tengah meminum segelas limun segar.
“Aku juga tidak tahu. Tapi memang kelihatannya Choi Sooyoung itu dua kali lipat lebih dewasa daripada kakaknya yang anaemu itu.”
“Sudahlah, jangan mengingatkan tentang perasaanku lagi.”
“Apa kau masih menyukai Choi Sooyoung itu?”
“Tentu saja masih! Memangnya Noona kira perasaanku bisa berubah semudah membalikkan tangan?”
“Kukira, hehe.”
“Naah, ini dia makan siang untuk kita semuaaa.” Seru Sooyoung sambil membawa baki berisi makanan hangat yang mengeluarkan asap sedap.
“Siapa yang membuatnya, Soo?” Tanya Nyonya Cho sambil memandang baki itu dengan wajah tertarik.
“Soojin Unnie yang membuat semuanya, aku hanya sekedar membantu sedikit.” Bohong.
Well, bukannya kakakmu itu tidak bisa memasak?” Tanya Kyuhyun. Telak.
Sooyoung memasang wajah sedatar mungkin. “Kalau dia tidak bisa memasak, lalu apa ini?” Tanyanya dengan sangat tenang. Meskipun tiba-tiba jantungnya berlompatan ketika tanpa sengaja matanya menatap mata Kyuhyun. Dan Sooyoung menyadari, sedari tadi Kyuhyun sudah menatapnya dengan sangat intens. Hampir mirip ketika dia masih berpura-pura menjadi anae namja itu. Apa benar Kyuhyun memiliki perasaan yang sama dengannya? Atau, namja itu hanya membencinya sekarang?
“Sudahlah, Cho Kyuhyun. Kenapa kau meremehkan bakat memasak anaemu sendiri? Itu tidak sopan,”
Kyuhyun hanya tersenyum sinis kepada Sooyoung sebelum mengalihkan perhatiannya kembali ke ponselnya. Itu sulit, karena—entah mengapa—Sooyoung terlihat seperti magnet baginya. Tidak bisa dia lewatkan begitu saja.
“Ini sangat enak,” kata Ahra tiba-tiba ketika menyuapkan sepotong kimchi ke dalam mulutnya. “Soojin-ah, lain kali ajari aku memasak.”
Soojin hanya tersenyum ragu.
“Apa kalian sudah tidak bertukar tempat, lagi?!” Tanya Kyuhyun tiba-tiba dengan suara lantang yang terdengar seperti petir bagi Soojin dan Sooyoung.
“Apa maksudmu?!” Bentak Sooyoung langsung. Matanya mendelik, bibirnya bergetar dan kepalanya menggeleng, seolah meminta Kyuhyun agar tidak membongkar semuanya.
“Ada apa?” Tanya Nyonya Choi sambil menatap Soojin dan Sooyoung heran. “Bertukar tempat bagaimana?”
“Jadi semuanya tidak tahu ya?”
Tiba-tiba, Sooyoung merasakan ketakutan yang luar biasa dan memilih untuk segera pergi dari ruangan yang berubah pengap itu secepatnya. Tapi ketika dia hampir berlari keluar, tangan Kyuhyun sudah menarik lengannya dengan cepat.
“Lepaskan aku!” Desis Sooyoung dengan amarah yang meluap-luap. “Cepat lepaskan!” Dan tiba-tiba, air matanya mengalir dengan begitu saja. Membuat Kyuhyun kaget dan akhirnya melepaskan lengan Sooyoung, membuat gadis itu berhasil keluar dari apartemen sialan itu.
Dan, rencananya gagal…

                                                 _____________

“Kau keterlaluan, Kyu.” Kata Ahra sambil memandangi Kyuhyun yang tengah berkutat dengan PSP-nya yang sudah lama  ini dia tinggalkan.
“Keterlaluan bagaimana?! Aku hanya ingin membuatnya mengakui semuanya. Sehingga aku punya alasan yang cukup masuk akan agar bisa bercerai dari Soojin itu!”
“Tapi bukan begitu caranya! Bukan di depan keluarga besar kita! Kau hanya memperhatikan perasaanmu saja! Kau tidak mengerti jika kau berada di posisi Sooyoung itu. Mungkin kau bisa terlepas dari semua masalah penyamaran itu. Tapi dia tidak! Kau lihat wajahnya tadi?! Kau kira, tidak mungkin dia bunuh diri ketika kau mengatakan segalanya? Dia bisa melakukan itu! Dia depresi dan kelelahan, Kyu. Dan kau sama sekali tidak mengerti perasaannya…”
Kyuhyun menunduk. Tiba-tiba dia mengerti kenapa Sooyoung tampak sangat ketakutan ketika dia ingin mengakui semuanya tadi. Pasti gadis itu sangat bingung dan lelah dengan semuanya. Merasakan hal itu, Kyuhyun tiba-tiba sadar kalau dia itu lebih sialan ketimbang Choi Sooyoung dan kakaknya itu.
“Baiklah, aku akan mendiskusikannya sendiri dengan Eomma dan Appa sebelum mengatakannya kepada Eommonim dan Abonim.”
Ahra tersenyum tipis mendengar itu.

                                                    _____________


Entah mengapa, sekali lagi, Sooyoung merasa perasaannya kembali hancur lebur, hampir sama hancurnya ketika dia mengakui penyamarannya di hadapan Kyuhyun. Kepalanya berdenyut dengan keras dan sukses membuat pandangannya mengabur. Mungkin rasa sakit di tubuhnya memang parah, tapi luka hatinya, terasa lebih membakar, menusuk, dan seratus kali lipat lebih tajam.
Yang Sooyoung tahu, rasanya menyakitkan melihat kakaknya bermesraan dengan Kyuhyun. Well, hal itu memang belum terjadi. Tapi, lambat laun, jika mereka masih bersama, hal itu pasti terjadi. Dan jika Sooyoung melihat itu semua, itu akhir dunianya.
“Sooyoung-ah, sudah lama menunggu?” Tanya Kris ketika dia sampai di hadapan Sooyoung.
“Setengah jam,” ujar Sooyoung datar dan kembali menyesap espresso-nya yang sangat pahit di lidahnya. Sooyoung memang memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan atau minuman pahit ketika sedang merasa sakit atau patah hati seperti ini. Dan seluruh keluarganya—termasuk namja yang sekarang ada di hadapannya—tahu itu.
Kris berdeham sedikit. Lalu kembali memasang wajah innocent-nya yang begitu mengesalkan bagi Sooyoung.
“Ayolah, jangan marah. Aku akan mentraktirmu kali ini.” Katanya sambil menekuk dua jarinya dan menggerakkannya.
“Lupakan saja.” Ujar Sooyoung dingin lalu beranjak meninggalkan Kris. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Tapi emosinya begitu meledak-ledak dan tidak dapat dikendalikan. Mungkin gejala PMS.
“Hei, tunggu! Bahkan aku belum memesan apapun! Aku lapar!”
“Silakan makan sendiri saja, aku mau pulang.”
Dan Kris akhirnya menangkap ketidakberesan Sooyoung. Pasti gadis itu memiliki masalah yang cukup berat. Kris akhirnya diam dan memilih mengikuti Sooyoung, kemanapun gadis itu pergi.
Sooyoung berjalan menuju mobil Kris yang terparkir di dekat kafe dan berbalik memandang Kris, seolah memerintah Kris untuk segera membuka mobilnya yang terkunci. Kris hanya mengedikkan bahu dan berjalan melewati Sooyoung.
Mereka berdua masuk ke dalam mobil, Sooyoung memasang safety-belt dalam diam dan memandang lurus ke depan. Sementara Kris sama sekali tidak tahu harus menjalankan mobilnya kemana.
“Kau ingin kemana?” Tanya Kris akhirnya setelah semenit berdiam diri. Dia sangat berharap Sooyoung kembali menjadi gadis yang dikenalnya dahulu. Gadis yang selalu ceria dan suka sekali melengkungkan sudut bibirnya hingga membentuk senyuman. Tapi, yang ada sekarang hanya gadis pendiam yang misterius dengan kesendiriannya.
Sooyoung menghela napas sebentar. “Tolong antarkan aku ke rumahku.” Katanya dengan pelan.
“Maksudmu, kau memintaku datang hanya untuk mengantarmu?”
“Apa tidak boleh?” Tanya Sooyoung sambil melirik Kris tajam.
“Hei—Choi Sooyoung! Aku ini sangat sibuk dan—”
Belum sempat Kris menyelesaikan kalimatnya, Kris mendapati bahwa Sooyoung membuka pintu mobil dan berjalan keluar. Kris begitu kaget sampai tidak bisa bergerak, bahkan untuk menghampiri Sooyoung yang kini telah menghilang.

                                                     _________


Dengan puas, Sooyoung memandangi hasil kerjanya yang ada di hadapannya. Dia berhasil menatap rumah baru-nya yang terletak di pinggir kota Seoul. Setelah sekian lama tidak terurus, akhirnya rumah itu kembali berpenghuni. Sooyoung harus bekerja keras untuk membersihkan dan menata isi rumah ini. Dan, lagipula, dia punya banyak waktu menganggur.
Sooyoung merebahkan tubuhnya di sofa depan teve. Tubuhnya kotor dan rambutnya basah berkeringat. Dia lalu membuka ponselnya untuk sekedar memberitahu keluarganya dan Kris tentang keadaannya sekarang. Dia tidak ingin diganggu selama beberapa bulan ini. Rencananya, dia akan berusaha keras melupakan Kyuhyun dan mencari ketenangan disini, dan—well, jika punya ide—dia mungkin bisa menciptakan desain gaun yang spektakuler, dan unik.
Dia sudah berbelanja banyak sekali makanan dan minuman serta kebutuhan di rumah. Dia juga sudah memastikan bahwa listrik, air, dan tanki air panasnya bekerja selama dia tinggal disini. Jadi, Sooyoung tidak perlu keluar dari rumahnya ini.
Sebenarnya, dia tidak yakin proses forget-CKH akan berhasil disini. Tapi, setidaknya dia sudah mencoba bukan? Itu yang terpenting.
Beberapa detik kemudian, ada sebuah telepon dari Kris.
Yeoboseyo?” Tanya Sooyoung sambil menggeleng-gelengkan lehernya yang kaku selama beberapa detik.
Yeoboseyo, memangnya kau pindah kemana Soo?”
“Ah, itu rahasia. Pokoknya, aku tidak akan membiarkanmu menggangguku lagi.”
Yang ada, kau yang menggangguku! Ingat tidak waktu kemarin kau meninggalkanku hanya karena aku salah omong?
“Hmm, itu kan karena kau mengesalkan,”
Cih, bukannya kebalikannya? Ya sudah, kau hati-hatilah disana, jangan membiarkan singa liar menggigitmu!” Kris menakut-nakuti.
“Ya! Yang ada aku yang menendangmu!”
Keke~ Sudah ya, Soo. Aku masih ada syuting setelah ini. Annyeong.
Klik.
Sooyoung merebahkan kepalanya perlahan dan membiarkan rasa lelahnya berubah menjadi kantuk.

                                                        ______________


“Mianhamnida, tuan. Saya yang menyuruh Seohyun untuk melakukan semua itu.” Kata Victoria sambil menunduk di hadapan Kyuhyun.
“Atas dasar apa kau melakukan itu?!” Bentak Kyuhyun kesal.
“Saya—saya….” Victoria tidak sanggup mengatakannya. Rasanya terlalu memalukan sekaligus menyakitkan ketika kau dipaksa mengakui kesalahanmu yang disebabkan oleh rasa cintamu kepada orang yang sudah kausakiti. “Saya merasa sangat marah ketika tuan memindahtugaskan saya menjadi sekretaris orang lain hanya karena sikap saya. Saya merasa marah,”
Kyuhyun memandang Victoria beberapa saat. Menimang-nimang apakah dia akan memcecat mantan-sekretarisnya itu. Rasanya adil karena gadis di depannya ini telah banyak berbuat jahat kepadanya sekaligus kepada… anae palsunya.
“Dan ini—saya mengundurkan diri. Terima kasih atas semua yang pernah tuan berikan kepada saya. Dan sekali lagi, saya minta maaf, annyeonghaseyo.” Jelas Victoria sambil membungkuk sebelum berbalik keluar dari ruangan Kyuhyun.
Kyuhyun menerima berkas yang diletakkan Victoria di mejanya dan mulai membaca. Rasanya menyedihkan sekali ketika merasakan orang-orang yang dipercayainya mengkhianatinya, lalu meninggalkannya, satu-persatu.
Ponselnya di ujung meja bergetar, segera diraihnya benda itu dan melihat nama peneleponnya. Cho Ahra.
“Wae, Noona?” Tanyanya dengan tenang. “Mwo? Eoddi? Oh ne.” Kyuhyun mematikan panggilan telepon itu dan segera membereskan mejanya lalu keluar dari ruangannya. “Aku ada urusan pribadi yang mendadak, undurkan beberapa meeting untuk minggu depan.” Katanya kepada Seohyun dan melesat keluar. Dia bertanya kenapa Noona-nya mengajaknya bertemu. Pasti ada hal penting.
Setengah jam kemudian, Kyuhyun sampai di kafe tempat Noona-nya menunggu dan memasukinya dengan tenang.
“Ada apa, Noona? Kenapa mengajakku bertemu tiba-tiba?” Tanyanya ketika duduk.
“Noona dapat kabar jika Sooyoung pindah,” jelas Ahra tenang. “Apa kau tidak takut kalau tiba-tiba gadis itu bunuh diri?”
“Itu tidak mungkin.” Cetus Kyuhyun. “Gadis itu tidak seperti yang Noona kira! Mungkin dia hanya butuh ketenangan,”
“Oh, ya? Darimana kau tahu? Bahkan kau sama sekali tidak memahami sifat perempuan!”
“Kalau dia, aku tahu!”
“Terserah saja. Tapi kalau tiba-tiba kau mendapat kabar buruk tentang Sooyoung, jangan bilang padaku!”
“Baiklah, dia pindah kemana?” Tanya Kyuhyun, suaranya melunak melihat Noona-nya yang tampak kesal. Meski dia tahu sekali pemikiran Noona-nya salah besar. Sooyoung bukan tipe yeoja yang mudah menyerah. Dan dia tahu itu.
“Nah, itu yang jadi masalahnya.” Kata Ahra kembali semangat. “Aku tidak berhasil mengorek informasi terlalu banyak dari Eomma. Lebih baik kau tanyakan itu kepada anaemu saja.”
“Tidak mau!” Tolak Kyuhyun keras, “aku sudah memutuskan tidak akan mengajak yeoja sialan itu bicara lagi sejak dia menguasai apartemen!”
“Sikap kekanakanmu kembali lagi.”
“Pokoknya aku tidak peduli!”
Well, terserah saja. Toh, nanti jika itu terjadi, kau yang akan menyesal.” Jelas Ahra sambil bangkit meninggalkan kafe itu setelah menyodorkan bon kepada Kyuhyun.
“Baiklah.” Kata Kyuhyun malas.
                 
                                            ______________________


“Dimana Sooyoung pindah?”
Soojin membalik dan menatap Kyuhyun kaget.
“Dimana dia sekarang?”
“Memangnya apa pentingnya bagimu?! Kau berniat mempermalukannya lagi?!”
Kyuhyun terdiam. Mati kutu. Bagaimana mungkin semua yeoja yang dikenalnya menyudutkannya? Mereka pasti sama sulit dan menyebalkannya. Coba kalau dia tidak sedang bertanya hal penting, pasti dia sudah keluar dan membanting pintu apartemen itu sekarang.
“Kau tidak perlu tahu apa yang akan kulakukan padanya, cepat katakan dimana dia pindah!” Perintah Kyuhyun tegas.
“Kau ini lucu sekali, Kyuhyun-ssi.” Kata Soojin dengan sangat tenang. “Kau memberitahukan niatmu saja belum tentu aku memberitahukan kemana Sooyoung pindah. Dan kau mau tidak mengatakan niatmu.”
“Baiklah, aku ingin minta maaf padanya.” Kata Kyuhyun akhirnya dengan sedikit malas.
“Oh, begitu. Memangnya kau pikir semudah itu aku mempercayaimu?”
“Wae? Kau tidak mempercayaiku?”
“Baiklah, ini alamatnya.” Kata Soojin akhirnya sambil menyodorkan kertas berisi alamat Sooyoung. “Awas kalau kau macam-macam dengannya!”
“Annyeong.” Ujar Kyuhyun tanpa berterima kasih kepada Soojin dan langsung keluar dari apartemen.

                                                       __________


“Jadi, disini gadis itu tinggal?” Tanya Ahra sambil memandangi bangunan mungil yang asri yang ada di depan matanya. “Kenapa dia bisa tahan tinggal di rumah kecil seperti ini?”
“Memangnya Noona kira Sooyoung seperti Noona yang selalu memerhatikan uang?” Sindir Kyuhyun sambil mematikan gas mobil. “Apa kita keluar dari mobil atau pergi?”
“Aku tidak ingin mengganggunya,” ujar Ahra. “Kukira, dia sedang membutuhkan privasi. Dan aku tidak ingin mengganggu privasinya.”
“Oh, well, terserah saja. Ayo kita pulang.”
Dan mobil itu kembali menjauh meninggalkan asap yang beterbangan.

                                                        ___________


Kyuhyun merasa kesadarannya mulai hilang perlahan-lahan disertai dengan banyak gelas soju yang ditenggaknya. Kepalanya berputar-putar seolah dia berada dalam permainan komedi putar. Dia segera mengeluarkan uang tanpa melihat jumlahnya dan langsung melesat keluar tanpa memedulikan suara bartender yang mengisyaratkan uang kembalian.
Setelah berada di dalam mobil, Kyuhyun hanya diam begitu saja dan menghidupkan mesin. Menunggunya panas sambil berpikir akan kemana dia sekarang. Lalu, entah kenapa, ide itu terbang di dalam otaknya dan membuat tangannya segera memegang setir kemudi.

___________


Sooyoung menatap kaget ketika dia membuka pintu rumah dan mendapati bahwa Kyuhyun berada di hadapannya sekarang—tengah menatapnya dengan pandangan khas orang mabuk.
“Kyuhyun-ssi?! Kenapa kau disini?” Seru Sooyoung syok. Bukan apa-apa, tapi dia takut jika ada yang melihat semua ini dan mencium bau perselingkuhan. Tapi memangnya ada orang yang berencana mengintai pada malam hari seperti ini?!
Kyuhyun tidak menjawab dan menerobos masuk, menabrak Sooyoung membuat gadis itu kehilangan keseimbangan dan jatuh dengan Kyuhyun di atasnya. Lalu kejadian itu terjadi.
Bibir Kyuhyun yang berbau alkohol menempel dengan erat di bibirnya. Sekali, namja itu melumat bibir Sooyoung perlahan. Dan kadang Kyuhyun hanya mendiamkannya saja. Entah kenapa, Sooyoung tidak bisa berontak sedikitpun. Membiarkan hatinya yang mulai menguat kembali rapuh. Tidak apa-apa, hanya untuk sebentar saja—
“Kyuhyun-ssi!” Jerit Sooyoung tiba-tiba sambil mendorong Kyuhyun sehingga namja itu ambruk di sampingnya. “Apa yang kau lakukan?!”
“Annyeong, Cho Sooyoung…” kata Kyuhyun dengan pandangan mata mengabur. “Ssaraanghhae~”
Lalu namja itu pingsan. Membiarkan gadis di sampingnya diliputi kebingungan luar biasa….

Sooyoung POV

“Annyeong, Cho Sooyoung… Ssaraanghhae~”
Aku menatapnya kaget. Bagaimana mungkin seseorang yang seharusnya menjadi kakak iparku mengatakan hal itu? Memang aku senang mendengarnya, tapi bukannya dia sadar jika dia tidak sendiri lagi? Kenapa dia justru mengatakan hal itu yang membuat harapanku semakin membesar?
Tuhan, apa yang harus aku lakukan sekarang?
“Baiklah, Choi Sooyoung—dia hanya mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal saja. Jadi, sekarang lebih baik kau pikirkan cara membuatnya sadar.” Kataku kepada diriku sendiri dan mulai menarik—sedikit terlihat menyeret—Kyuhyun ke atas kasur gulung yang sudah kulembarkan di atas lantai. Lebih baik namja itu tidur disini saja.
Setelah berhasil menyelimuti Kyuhyun, aku memandanginya diam-diam. Bagaimana mungkin aku melewati pesona namja di depanku ini?! Bagaimana mungkin aku bisa melupakan namja di depanku ini?! Bagaimana mungkin aku bisa menyerahkan namja di depanku ini untuk Soojin Unnie? Bagaimana bisa?
Tuhan, jebaaal~







                                                                  T B C

Annyeong~
Author comeback lagi bareng sama chapter 7-nya Impostress. Kemarin udah Author bilang kan kalo Author mau manjangin ceritanya—sekaligus nambahin konflik, keke~--biar agak lama dikit? Jadi, Pra-Endingnya diundur lagi hehe.
Mian ya, kalo part ini ngebosenin dan gak oke -___- Maklum Author lagi Try Out ke3 -,- nekat banget bukannya belajar malah ngelanjut ff :” makanya part ini pendek pake banget U,U
Udah ah, pokoknya jangan lupa tinggalkan komentar kalian ne? Gak comment, barbel melayang :D
Annyeong ^^



                         
 

15 komentar:

  1. wew si kyu mabuk lagi -__-
    tapi gpp kan ada soo, kkk
    di tunggu part selanjutnya ^^

    BalasHapus
  2. yahhh kirain udah mau tamat, makin panjang ga nih ceritanya

    BalasHapus
  3. aku maunya semuanya berakhir bahagia dengan kehadiran anak kyuyoung. hhehehehehehe..................

    BalasHapus
  4. hwaaaaaaa.....
    kenapa harus TBC ???
    wae ?! #sarap
    pokoknya part selanjutnya harus end thor #pasang puppy eyes
    jeballl...
    soalnya ini ff yang paling ditunggu-tunggu ^^

    BalasHapus
  5. aaaaak
    gapapa dipanjangin aja ceritanya xD
    tapi happy ending please~~~

    BalasHapus
  6. huwaaaa, kyu sm soo ciuman keke >_<
    semangat ujian'a thor.. :D
    ditunggu next part'a yaa.. :3

    BalasHapus
  7. kyaaaa..... kyuyoung ciuman.....
    mkin seruuuuuuu,....
    next ny d tnggu...

    BalasHapus
  8. Kyaaa...mau dicium juga *ok abaikan

    soo harus semangat biar bisa brg kyu lagi
    Makin ga sabar buat baca part 9 nya
    Aku tunggu ya author ^^

    BalasHapus
  9. keren thor ;;)KyuYoung jjang!

    BalasHapus
  10. annyeong.....
    maaf yya,, baru bisa koment..
    ff'nya seruuuuuuuu,, buat authornya

    FIGHTING !!!!

    BalasHapus
  11. ayoodooong kyu pisah aja sama soojin, terus nikah sama syoo u,u
    Kasian syoo.nya :''

    BalasHapus
  12. yah kan soo malah marah & mencoba menjauh skrg -__- pdhl udh bagus tuh kyu ngomong gitu X-(
    eh tp tp... itu kyu tiba2 udh ngedeprak aja di rmh soo XD terima aja pernyataan cinta kyu...

    BalasHapus
  13. konfliknx kelamaan

    BalasHapus
  14. terima aja cinta kyu oppa soo eonnoe gak usah bingung lagi

    BalasHapus

 

CRACKER Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template